Tuntutan itu dilakukan puluhan aktivis yang tergabung dalam gerakan "Lawan Ahok" di depan kediaman dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta, Jumat (28/8).
"Meminta Ahok untuk membuat pernyataan maaf secara terbuka kepada masyarakat Jakarta," kata Ketua Gerakan Lawan Ahok, Tegar Putuhena saat berorasi.
Tegar menuntut, Ahok minta maaf karena dia menilai kebijakan pemerintah tidak melalui proses negosiasi. Dia berharap Ahok bisa memimpin Jakarta secara manusiawi dan bisa menjadikan rakyat kecil bukan sebagai musuh.
"Kami juga minta kepada Ahok untuk tidak berkampanye bahwa hanya rakyat kecil itulah yang menjadi penyebab atas banjir di Kota Jakarta. Kita minta pada Ahok untuk tegas juga kepada penguasa-pengusaha pengembang properti," tambahnya seperti dikuitp
RMOLJakarta.Sebelumnya, penggusuran terhadap ratusan rumah warga Kampung Pulo dilakukan Kamis (20/8). Lahan tersebut digusur untuk kemudian dikembalikan ke fungsi asli, lahan hijau.
Sebelum menggusur, pemerintah menyediakan rumah susun sederhana sewa di Jatinegara Barat bagi warga Kampung Pulo dan melalui serangkaian proses negosiasi, khususnya bagi pemegang surat tanah. Sebagian warga menyambut baik rusun tersebut, tapi sebagian lagi keberatan.
[ian]
BERITA TERKAIT: