Namun demikian, kata pengamat politik dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby, dua hal ini sudah tak istimewa lagi. Sebab misalnya, meski berwajah Islam, ternyata perilaku elit PKS sama saja dengan perilaku elit dari partai lain.
"Sementara jargon bersih sudah tak lagi bermanfaat karena begitu banyak kasus korupsi yang melibatkan elit-elit PKS. Termasuk kini dugaan korupsi Gubernur Gatot," ungkap Adjie kepada
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Selasa, 11/8).
"Jadi tak ada alasan lagi bagi simpatisan yang bukan kader PKS, untuk memilih PKS," sambung Adjie.
Adjie menambahkan bahwa berdasarkan survei LSI, total pemilih partai Islam itu antara 30-40 persen. Denga demikian, jumlah pemilih kepada partai yang nasionalis masih tinggi dibanding partai-partai Islam.
"Kalau tak berbenah, maka suara PKS akan stagnan atau bahkan turun," demikian Adjie.
[ysa]
BERITA TERKAIT: