"Chatib Basri itu neolib sejati, anti nasionalisme dan musuh Nawacita. Masih segar dalam ingatan kita bagaimana dia mengatakan, kantongi nasionalisme. Pasti dia juga akan mengantongi Nawacita Jokowi bila masuk kabinet," kata Direktur Eksekutif Segitiga Institute, Muhammad Sukron, kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Sabtu, 4/7).
Pernyataan Sukron ini terkait dengan kabar yang beredar bahwa Chatib Basri masuk dalam bursa calon Menteri Keuangan bila ada
reshuffle, bersama dengan Darmin Nasution yang disebut-sebut akan menduduki Menko Perekonomian.
Sukron mengingatkan, baik Chatib maupun Darmin adalan bagian dari jaringan neolib, yang sama saja dengan Sri Mulyani, Boediono maupun Faisal Basri. Mereka ini selalu membawa kepentingan asing di dalam kebijakan Indonesia.
"Presiden Jokowi harus ingat, resep-resep neolib banyak madharatnya dibandingkan maslahatnya. Resep neolib juga membawa dampak buruk bagi setiap rezim," tegas Sukron, yang juga mantan Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Sukron pun mengingatkan lagi bahwa ekonomi di era Jokowi saat ini melambat karena warisan SBY. Sejak 2012, tren ekonomi memang melambat. Bahkan, Chatib, yang merupakan mantan Menteri Keuangan SBY tidak bisa berbuat apa-apa, baik untuk mengatasi ekonomi yang melambat maupun ketimpangan yang terus terjadi.
"SBY dan Cahtib Basri mewariskan empat defisit kepada Presiden Jokowi. Yaitu defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan, serta defisit anggaran negara," demikian Sukron.
[ysa]
BERITA TERKAIT: