Hal itu disampaikan Eka Nurulianti Sofian (21) kepada
Kantor Berita Politik RMOL dalam perjalanan kereta api malam Argo Dwipangga beberapa saat yang lalu, (Jumat, 11/6).
"Rasanya sangat senang bila mendapat tugas melayani penumpang Kereta Api Luar Biasa yang mengangkut rombongan menteri atau presiden," ujar Eka.
Dengan gaji yang kini mencapai Rp 6,2 juta, dirinya merasa sangat beruntung dapat langsung bekerja usai menamatkan SMA 3 Tambun, Bekasi, tiga tahun yang lalu.
Untuk dapat menjadi pramugari atau pramugara kereta api harus melalui sejumlah persyaratan, misalnya minimal lulusan SMA dan fasih berbahasa Inggris, karena banyak penumpang kereta api adalah turis asing.
"Setiap pramugari dan pramugara kereta api harus lulus pendidikan di Barak Rinifdam Jaya selama 2 minggu," jelas Eka.
Selama bertugas menjadi pramugari, mereka harus selalu siap melayani penumpang, terutama kebutuhan makan dan minum selama perjalanan, karena itu restorasi kereta api tetap buka terus hingga mencapai kota tujuan. Dan ternyata penumpang kereta api ekonomi jauh lebih royal dalam belanja makanan dan minuman dibandingkan dengan penumpang kereta eksekutif.
"Mungkin karena harga tiket kereta ekonomi jauh lebih murah dibandingkan kereta eksekutif," jelas dara cantik Eka Nurulianti yang didampingi 2 pramugari dan 1 pramugara lainnya.
Bekerja sebagai pramugari tentu ada dukanya. Salah satunya adalah kurangnya waktu berkumpul dengan keluarga. Disamping itu bila selimut di kereta hilang diambil penumpang, maka para pramugari atau pramugara harus mengganti senilai Rp.150.000 per selimut.
"Dalam satu kali perjalanan, rata-rata kehilangan hingga 2 selimut," ujar Eka Nurulianti.
[ysa]
BERITA TERKAIT: