"Itu sangat baik," ujar Hidayat saat menerima kunjungan pengurus Pemuda Muhammadiyah di ruangannya, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta (Jumat, 5/6).
Tapi dia mengajak organisasi kepemudaan sayap ormas Muhammadiyah tersebut untuk ikut berjamaah mengatasi persoalan kebangsaan lainnya. Seperti, persoalan komunisme dan separatisme. "Ayo berjamaah melawan separatisme, komunisme," serunya.
Karena dia sangat prihatin dengan kedua persoalan tersebut. Soal komunisme misalnya, Hidayat melihat sudah ada yang berani memakai simbol-simbol partai terlarang tersebut. Bahkan, ada situs yang berisi tentang komunisme. Tapi tidak ada tindakan, seperti yang dialami situs-situs yang disebut radikal.
Padahal, dia mengingatkan Pancasila masih menjadi dasar negara. Bahkan Tap MPRS XXV/1966 soal pelarangan komunisme dan penyebaran ajarannya masih berlaku.
Begitu juga soal separatisme. Dia mengungkapkan, Organisasi Papua Merdeka berani berdemo di Bundaran Hotel Indonesia dengan membentangkan bendera Bintang Kejora untuk menuntut merdeka. "Ada yang ditangkap? Tidak," kesalnya.
Bahkan, dia menyesalkan, Pemerintah tidak bereaksi saat OPM pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo menantang perang secara terbuka terhadap TNI dan Polri dan masyarakat non-Papua. Karena itulah, dia mengajak Pemuda Muhammadiyah untuk berjamaah mempertahankan NKRI.
[zul]
BERITA TERKAIT: