Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

NTT Rawan Pangan, Dompet Dhuafa Gelar Aksi Siaga Bencana Kelaparan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 15 Mei 2015, 16:22 WIB
NTT Rawan Pangan, Dompet Dhuafa Gelar Aksi Siaga Bencana Kelaparan
rmol news logo Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menghadapi masalah rawan  pangan. Misalnya di daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), tepatnya di lima kecamatan. Yaitu Kecamatan Amanuban Selatan, Kecamatan Noebeba, Kecamatan Kualin, Kecamatan Kolbano, dan Kecamatan Kuanfatu.

Kerawanan pangan tersebut dipicu karena gagal panen akibat musim kemarau panjang. Akibat gagal panen yang dialami, masyarakat di kecamatan Kualin dan Amanuban Selatan terpaksa mengkonsumsi putak (bagian tengah batang pohon lontar) yang sering digunakan warga untuk pakan ternak.

"Sepanjang Oktober 2014 hingga April 2015, kawasan ini hanya diguyur hujan selama lima kali. Akibatnya, tanaman jagung milik para petani mengering tanpa bulir," ujar Martina Tirta sari, Penanggung Jawab Gerai LKC Dompet Dhuafa NTT, (Jumat, 15/5).

Karena itulah, Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa NTT menggelar Aksi Siaga Bencana beberapa waktu lalu. Aksi Siaga Bencana dilakukan dalam bentuk pemeriksaan kesehatan sekaligus pendataan dan pemberian bantuan paket bahan pangan berupa beras, telor, minyak goreng dan garam.

Aksi Siaga Bencana kali ini berlangsung di dua wilayah kecamatan yakni, Kecamatan Amanuban Selatan yang terdiri dari Desa Noemuke, Desa Oebelo, Desa Mio dan Kecamatan Kualin meliputi Desa Kiufatu dan Desa Toeneke.

"Untuk Kecamatan Amanuban Selatan ada 176 paket 74 paket di Kecamatan Kualin," ucap.

Ia menyebutkan sampai dengan Bulan Mei, aparat pemerintah setempat masih melakukan pendataan. Belum ada data aktual, namun diperkirakan sekitar 900 kepala keluarga di lima desa yang gagal panen yakni Desa Kualin, Toineke,Tuafanu,Tuapakas dan Oni dan dua Desa di Kecamatan Amanuban Selatan yakni Desa Oebelo dan Noemuke.

"Ironisnya, meskipun masalah ini sudah dialami masyarakat  sejak Januari 2015 namun pemerintah baru hanya melakukan pendataan. Informasi terakhir belum adanya bantuan yang diterima masyarakat setempat," ungkap Martina.

Sebagai upaya mengurangi masalah tersebut,  LKC Dompet Dhuafa NTT yang juga memiliki program siaga bencana berupaya untuk membantu masyarakat melalui pebagian sembako.

"Ada 200 KK di lima titik yakni di Kecamatan Kualin dan Amanuban Selatan," kata Dokter Tata beberapa hari sebelum Aksi Tanggap Bencana berlangsung. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA