Memurut bacaan saya, Pemuda Muhammadiyah awalnya didirikan sebagai benteng Islam dengan mendidik dan melatih pemuda-pemuda Islam kala itu dengan materi
dinul Islam yang dipahami KH Ahmad Dahlan, yang bercorak mencintai Tanah Air.
Tujuannya adalah akan lahir generasi Islam yang kuat, generasi yang membanggakan, dan membela Islam serta Tanah Air. Sebagai cikal bakal, Pemuda Muhammadiyah awalnya bernama Siswo Proyo Priyo, baru pada kongres Muhammadiyah ke-21 di Makassar namanya menjadi Pemuda Muhammadiyah.
Poin yang hendak saya tegaskan di sini adalah lahirnya Pemuda Muhammadiyah tak lain karena ada niat yang kuat untuk melakukan kaderisasi agar lahir generasi Islam yang kuat dan siap menjadi pelopor perubahan di masyarakat khususnya di Muhammadiyah.
Pada konteks itu, maka milad Pemuda Muhammadiyah ke-83 harus dimaknai dengan menyegarkan kembali makna hakiki dari dilahirkannya Pemuda Muhammadiyah sehingga Pemuda Muhammadiyah sekarang dapat bercermin apakah kita masih
on the right track atau tidak?
Milad Pemuda Muhammadiyah ke-83 ini juga ditandai dengan zaman yang sama sekali berbeda dengan saat dilahirkan pada 2 Mei 1932. Zaman sekrang biasa disebut dengan era globalisasi. Pada era ini kita diperhadapkan oleh arus informasi yang cepat, teknologi komunikasi yang modern, dan arus finansial yang beredar cepat melewati batas-batas yuridis negara.
Negara juga sering gamang dalam merespon perubahan zaman, tak terkecuali ormas Pemuda Muhammadiyah. Maka milad ke-83 ini juga harus mampu memaknai perubahan-perubahan itu yang pasti bersentuhan atau bahkan bertubrukan dengan Pemuda Muhammadiyah dari pusat hinggga ranting.
Dalam konteks ini, perjalanan Pemuda Muhammadiyah hingga 83 tahun tentu memiliki banyak pengalaman yang bisa dibagi bersama sebagai suatu pengetahuan, sehingga ada formula yang dapat digunakan oleh kader Pemuda Muhammadiyah di mana pun berada dalam menghadapi turbulensi globalisasi itu.
Milad PM ke-83 ini juga tentu tidak menafikan urgensi pemihakan atas bela Tanah Air Nusantara ini. Peneguhan Pemuda Muhammadiyah terhadap rasa kebangsaan tetap perlu dilakukan dengan melahirkan kader-kader bangsa di semua level (dari desa-nasional). Saya kira di sini lah luar biasanya kecintaan Pemuda Muhammadiyah terhadap republik Indonesia.
Terakhir, Dalam milad PM ke-83 ini perlu kita syukuri dengan benar-benar bersyukur kepada Allah Swt. Dengan ridho Allah Swt. Pemuda Muhammadiyah masih bertahan dalam berdakwah memajukan umat Islam dan bangsa ini. Dengan begitu
insya Allah Pemuda Muhammadiyah akan menjadi lebih bermanfaat bagi umat Islam dan rakyat Indonesia.
Saya mengucapkan selamat Milad Pemuda Muhammadiyah ke-83 kepada seluruh kader Pemuda Muhammadiyah se-Nusantara dan juga kepada senior yang telah memberi keteladanan kepada kita. Tak luput saya mengajak kepada kader Pemuda Muhammadiyah se-Nusantara untuk mendoakan para pendiri dan pejuang Pemuda Muhammadiyah yang telah lebih dulu menghadap Allah Swt.
[***]
Nugroho Noto Susanto
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Bidang Kader dan Pendidikan
BERITA TERKAIT: