"Harus ada tindakan diplomatik yang keras kepada Saudi Arabia dengan mengusir dan mempersona-nongratakan Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia secepatnya, menurunkan tingkat diplomasi dan menunda kerjasama bilateral yang sedang dijalin dengan pemerintah Saudi Arabia," kata Direktur Eksekutif Migran Care, Anis Hidayah, dalam keterangan beberapa saat lalu (Jumat, 17/4).
Pernyataan Anis ini terkait dengan eksekusi mati yang dilakukan pemerintah Arab Saudi, tanpa pemberitahuan resmi kepada Pemerintah Indonesia dan keluarganya. Eksekusi ini dilakukan secara beruntun pada Siti Zaenab, dan pada Kamis (16/4) kemarin juga pemerintah Saudi Arabia kembali mengeksekusi Pembantu Rumah Tangga (PRT) migran Indonesia asal Brebes, Karni Binti Medi Tarsim.
Anis mengatakan, kondisi PRT migran yang bekerja di Arab Saudi secara umum sangat tidak layak. Para PRT itu bekerja lebih dari 18 jam, tanpa hari libur dan terbatas akases komunikasi. Sementara itu, perlakuan majikan tidak manusiawi menjadi faktor utama yang melatari pembunuhan, seperti dalam kasus Darsem, Ruyati, Satinah dan Siti Zaenab.
"Pemerintah Saudi Arabia benar-benar bertindak brutal karena secara beruntun mengeksekusi mati buruh migran Indonesia dengan tidak mengindahkan tata krama diplomasi antar bangsa. Migrant CARE benar-benar kecewa dan mengutuk keras kebrutalan tersebut," demikian Anis.
[ysa]
BERITA TERKAIT: