"Desakan masyarakat itu merupakan amanah untuk menyejahterakan masyarakat Kalteng. Tetapi saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan," ujar Ujang Iskandar di sela-sela peresmian pembangunan monumen keselamatan penerbangan di Pantai Sungai Umbang, Rabu (15/4).
Terkait acara tersebut dia menjelaskan, peringatan tragedi kecelakaan pesawat Airasia QZ 8501 yang membawa 155 penumpang dan 7 awak dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura tersebut memiliki arti penting.
"Tidak hanya untuk mengenang para korban dan memberi kekuatan bagi para keluarga, juga menjadi momentum untuk meningkatkan keselamatan penerbangan nasional," jelas Doktor Pertanian Universitas Gajah Mada tersebut.
Dalam kesempatan itu dia memberikan penghargaan kepada tiga nelayan yang turut membantu evakuasi korban tragedi kecelakan pesawat Airasia QZ 8501 tersebut. Ketiganya adalah Darsono, Rahmat dan Pendi.
Dia tidak menampik, kesuksesan operasi evakuasi dari awal hingga akhir melibatkan semu pihak terkait, mulai dari Basarnas, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, jajaran Polri dan TNI, PMI, dan masyarakat.
"Sangat membanggakan semangat kebersamaan dari semua pihak terkait untuk melakukan operasi kemanusiaan yang sudah menyatukan semua eleman bangsa tanpa membedakan suku, agama, ras dan antargolongan," ungkapnya.
Tidak lupa, dia mengucapkan terima kasih kepada para negara sahabat yang telah membantu proses evakuasi, di antaranya Australia, Singapura, Malaysia dan negara lainnya yang sama-sama bekerja untuk kemanusiaan.
"Peran negara sahabat kami apresiasi, yang pada hari ini hadir dari perwakilan negara Australia, Singapuran dan Malaysia," tandasnya.
[zul]
Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar mengaku masih melihat kondisi terkait maju atau tidak pada Pemilihan Gubernur Kalimantan Tengah tahun 2015 ini. Namun dia mengapresiasi dukungan dari masyarakat. 
BERITA TERKAIT: