Para pengguna jasa angkutan laut yang tergabung dalam Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) mendukung kebijakan pemerintah tersebut.
Dukungan tersebut disampaikan secara langsung oleh Ketua Depalindo, Toto Dirgantoro, saat bertemu Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo di Jakarta, (Rabu, 11/3).
Pada kesempatan tersebut, Toto Dirgantoro juga menyampaikan beberapa masukan tentang pelayanan pelabuhan yang perlu dibenahi seperti percepatan distribusi manifest, pelayanan perbankan dan penanganan pasca kepabeanan.
Toto Dirgantoro juga menyinggung soal rencana Pertemuan Tahunan Asian Shippers’ di Surabaya pada 17-19 Maret 2015 mendatang yang akan dilaksanakan Depalindo.
"Pertemuan ini akan membahas berbagai isu transportasi laut dan peluang serta tantangan yang di hadapai dalam lingkungan perdagangan global.
Pertemuan ini juga akan membahas kesiapan Indonesia memasuki MEA tahun depan," tandasnya.
Sementara itu, Menko Kemaritiman menyambut baik masukan-masukan dari Depalindo tersebut mengingat saat ini Pemerintah tengah berupaya untuk menurunkan dwelling time di pelabuhan menjadi 4.7 hari saja, yang terdiri pre-clearance sekitar 2.7 hari, custom clearance 0.5 hari dan post custom clearance 1.5 hari.
"Sebagai pembangku kepentingan para pemilik barang, dukungan Depalindo menjadi sangat penting dalam penanganan post custom clearance sehingga barang yang sudah lolos bea cukai dapat segera diangkut keluar pelabuhan," jelas Menko.
Terkait kegiatan Pertemuan Tahunan Asian Shippers’ tersebut, Menko Indroyono Soesilo menyarankan agar Depalindo dapat mengajak para peserta pertemuan untuk mengunjungi Pelabuhan Peti Kemas Teluk Lamong yang berada di Surabaya.
"Saat ini menjadi pelabuhan peti kemas paling modern di Indonesia dan akan menjadi rujukan pelabuhan pelabuhan peti kemas lainnya di Indonesia," demikian Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo.
[zul]
BERITA TERKAIT: