Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PT Pindad Ditantang Kembangkan Produksi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 27 Februari 2015, 21:12 WIB
PT Pindad Ditantang Kembangkan Produksi
saleh-silmy-andrinof
rmol news logo Kementerian Perindustrian berharap PT Pindad memanfaatkan peluang untuk memproduksi alat berat. Karena sebagai salah satu pelaku utama industri pertahanan, perusahaan plat merah tersebut memiliki kemampuan ganda. Yaitu manufaktur produk hankam (pertahanan-keamanan) dan manufaktur industri.

Apalagi di tingkat riil, orientasi ke pembangunan infrastruktur akhirnya membutuhkan pengadaan alat berat dan ini bersamaan dengan visi pemerintah pengembangan industri dalam negeri.

Demikian disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin saat berkunjung ke PT Pindad di Bandung, Jumat (27/2). Juga turut hadir Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.

"Nah, Pindad punya teknologi dan peralatan produksi. Jika bisa produksi alat berat maka akan ada peralihan pembelian dari pihak luar ke Pindad sebagai industri dalam negeri," kata Menperin.

Menurutnya, tantangan ini bisa jadi peluang bagi Pindad. Saleh juga membuka wacana, bisa jadi pada awalnya Pindad bekerja sama dengan mitra luar negeri dalam produksi alat berat dan kemudian meningkatkan porsi produksi yang lebih besar.

Soal produksi alat peralatan pertahanan keamanan (alpahankam) besutan industri dalam negeri, dia juga mendorong untuk melibatkan industri pertahanan, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

"Industri pertahanan juga mesti mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna alpahankam yang terkini, serta selalu meningkatkan mutu dan kualitas produksi alpahankam sehingga memiliki daya saing," tandas Saleh Husin.

Sementara itu, Andrinof juga membuka pintu peluang bagi Pindad. Hal ini tak lepas dari kemampuan perseroan ini memproduksi generator dan produk industri lainnya.

"Jika Pindad bisa bikin bagian dari pembangkit seperti turbin atau boiler untuk kapasitas 5-10 MW, maka ini bisa jadi kesempatan emas," ujarnya. "Karena kita akan bikin 200 pembangkit, separonya pembangkit kapasitas kecil."

Pemerintah sendiri telah memberikan dukungan berupa suntikan Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 700 miliar kepada Pindad.

Dirut Pindad, Silmy Karim mengurai dana tersebut untuk peningkatan kapasitas produksi dan modernisasi produksi masing-masing sebesar Rp 300 miliar dan untuk anggaran kerja sama dengan mitra strategis dari luar negeri sebesar Rp 100 miliar. "Ke depan kita akan tingkatkan produksi. Kita mampu menghasilkan berbagai kebutuhan pertahanan dari senjata, amunisi hingga kendaraan tempur," pungkas Silmy. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA