Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Masinton Bantah PDIP Tekan Presiden Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Sabtu, 07 Februari 2015, 09:46 WIB
Masinton Bantah PDIP Tekan Presiden Jokowi
masinton pasaribu
rmol news logo PDIP kembali menegaskan pihaknya menekan atau mengintervensi Presiden Joko Widodo dalam mengambil keputusan.

"Saya yakin betul itu tidak. Tidak ada saling tekan," tegas politikus PDIP Masinton Pasaribu dalam diskusi "Banyak Pilihan untuk Joko Widodo" di Warung Daun, Jakarta (Sabtu, 7/2).

Apalagi, dia menambahkan, partai pendukung mengerti bahwa Jokowi bukan lagi calon presiden. Tapi sudah menjadi Presiden RI yang juga Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. "Jadi tidak ada penekanan," tegas anggota Komisi III DPR ini.

Karena itu, sambungnya, Jokowi adalah kader partai, yang sekarang menjadi Presiden fokus membenahi negara dan pemerintahan.

"Coba lihat mulai dari Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta sampai Presiden, tidak ada tekanan, titipan. itu pure dari Pak Jokowi dalam menjalankan konsepsi nawacita dan bekerja dalam konsep ideologi nasional PDIP yang juga bagian dari ideologi bangsa ini," tegasnya.

Dia yakin Jokowi orang baik dan tegas, seperti yang ia sampaikan saat kampanye bahwa pemimpin itu ketegasan tanpa ragu. Namun ada orang-orang di sekitarnya seperti brutus yang sedikit banyak mempengaruhinya. "(Mempengaruhi) itu sangat pasti," ungkapnya.

Karena itu, dia mengingatkan, komunikasi antara partai pendukung dengan presiden harus tetap berjalan. "Karena presiden harus didukung oleh partai dan agar partai juga mengerti apa yang menjadi program prioritas Pak Jokowi," tandasnya.

Sebelumnya, Masinton meminta Presiden Joko Widodo untuk mencopot Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto dan Menteri BUMN Rini Soemarno. Karena keduanya seperti Brutus yang diam-diam membunuh Julius Caesar dari belakang.

"Dua orang ini yang kita sebut 'Brutus' jauhkan Jokowi dari partai, menjauhkan dengan relawan, menjauhkan dengan rakyat," katanya kemarin. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA