Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Fadli Zon: 100 Hari Pemerintahan, Jokowi Berhasil Tambah Kesulitan Rakyat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 28 Januari 2015, 18:39 WIB
Fadli Zon: 100 Hari Pemerintahan, Jokowi Berhasil Tambah Kesulitan Rakyat
jokowi
rmol news logo Presiden Joko Widodo punya banyak janji kepada rakyat Indonesia sebagaimana ia sampaikan pada masa kampanye Pilpres 2014 kemarin. Bahkan, janji tersebut disampaikan sangat detail.

"Misalnya ada (janji membangun) 50 ribu puskesmas, pelabuhan dan lain-lain," jelas Wakil Ketua DPR Fadli Zon saat menyambangi redaksi Rakyat Merdeka di gedung Graha Pena, Jalan Kebayoran Lama, Jakarta petang ini.

Selain Fadli, juga turut hadir Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (Baca: Fadli Zon Luncurkan Buku '100 Janji Jokowi-JK')

Namun sampai 100 hari masa kerja pemerintahan saat ini, belum terlihat tanda-tanda Presiden Jokowi merealisasikan janji-janji tersebut.  "100 hari ini kita tidak melihat tanda-tanda (janji-janji itu) bisa terealisasi dengan mudah," ungkapnya.

Malah, dalam amatan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini, Jokowi berhasil dalam menambah kesulitan rakyat. Karena kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik dan elpiji. Meski belakangan harga BBM turun lagi.

Karena itu, Fadli Zon menyarankan, Jokowi untuk mengevaluasi timnya. Jokowi harus menerapkan prinsip the right man on the right place dan menempatkan orang terbaik di bidangnya. "Mestinya presiden bisa membuat dream team untuk mempercepat realisasi wish list yang banyak itu," katanya lagi.

Meski begitu, bukan berarti tidak ada nilai plus dalam pemerintahan yang digawangi Jokowi-JK  ini. "Untuk (membangun) kedaulatan laut patut dihargai. Meski menimbulkan komplikasi hubungan diplomatik dengan negara-negara ASEAN," ungkapnya.

Demikian pula ketegasan pemerintah mengeksekusi terpidana mati kasus narkoba. Meski seperti soal kedaulatan laut, ini juga menimbulkan komplikasi hubungan diplomatik. "Tapi masyarakat mendukung kebijakan itu (hukuman mati) untuk mengurangi peredaran narkoba," tandasnya. 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA