Edisi Asia
The Economist menuliskan, hanya kurang dari 100 hari tak sedikit relawan pemuja Jokowi yang kini berbalik menyerangnya.
Tanggal 15 Januari lalu, misalnya, kelompok pemusik yang dulu membela Jokowi menggelar demonstrasi di Gedung Komisi Pemberantasan Korups (KPK). Mereka mengecam keputusan Jokowi mencalonkan Komjen Budi Gunawan yang sejak dinilai sebagai salah satu sosok perwira polisi bermasalah.
Kelompok ini mendukung keputusan KPK menjadikan Budi Gunawan sebagai tersangka kasis gratifikasi.
Namun demikian, Jokowi menolak membatalkan pencalonan BG.
Bukan hanya soal pencalonan BG yang membuat pendukung Jokowi kecewa, tulis majalah ini.
Dua hari kemudian, keputusan pemerintah Indonesia menembak mati enam terpidana kasus narkoba juga mengusik rasa keadilan kalangan pendukung Jokowi.
Lima dari enam terpidana yang ditembak mati itu adalah warganegara asing, yakni Belanda, Nigeria, Malawi, Brazil dan Vietnam.
Bukan hanya pendukung Jokowi yang kecewa, pemerintah kelima negara itu pun ikut kecewa. Pemerintah Belanda dan Brazil memanggil Dutabesar mereka untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Jokowi dianggap tidak peka terhadap tata pergaulan internasional. Sikapnya dibandingkan dengan sikap Presiden SBY yang berusaha sekuat mungkin menjaga hubungan baik dan pertemanan dengan semua negara.
[dem]
BERITA TERKAIT: