Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sama-sama Blunder, Tapi Ahok Tak Senasib dengan TVOne

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 07 Januari 2015, 16:54 WIB
Sama-sama Blunder, Tapi Ahok Tak Senasib dengan <i>TVOne</i>
rmol news logo Rakyat Indonesia mengikuti perkembangan insiden nahas yang dialami pesawat AirAsia QZ8501 sejak pertama kali diumumkan hilang kontak pada Minggu pagi (28/12) dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura.

Masyarakat terus memantau televisi untuk mengetahui detik demi detik proses pencarian serta evakuasi. Apalagi, televisi nasional terus memberitakan, bahkan ada yang menyiarkan 24 jam nonstop melalui program breakingnews.

Ucapan doa dan simpati kepada 162 penumpang dan crew yang menjadi korban, pun terus mengalir yang disampaikan lewat broadcast BlackBerry, juga terutama melalui media sosial, Facebook, Twitter, Instagram, dan Path. Makanya tak heran, pada hari pertama insiden hilangnya maskapai yang berbasis di Malaysia itu langsung menjadi "trending topic" dunia di Twitter.

Tingginya perhatian terhadap para korban, membuat para netizen langsung bereaksi bahkan mengecam kalau ada hal-hal yang dinilai tak menunjukkan rasa simpati kepada para korban. Hal inilah yang tampaknya dialami TVOne.

TVOne banjir kritik karena menayangkan secara utuh gambar jasad penumpang AirAsia QZ8501 yang mengambang di sekitar laut Jawa mendekati selat Karimata pada Selasa (30/12) lalu.

Televisi dengan tagline "Terdepan Mengabarkan" tersebut dinilai tidak menjaga perasaan keluarga korban yang tengah dilanda kesedihan. Apalagi memang, ada keluarga korban yang sempat pingsan setelah menyaksikan tayangan ekslusif tersebut di posko Crisis Center, Bandara Juanda, Surabaya.

Televisi milik Aburizal Bakrie itu lantas meminta maaf kepada keluarga korban. Gambar yang mengapung pun lantas diblurkan. Meski, pihak televisi punya alasan menayangkannya yaitu memastikan kondisi temuan tersebut.

Berbeda dengan TVOne, Basuki T. Purnama justru tidak perlu meminta maaf. Padahal, Gubernur DKI Jakarta itu juga sejatinya telah mengeluarkan pernyataan yang tidak pantas disampaikan di tengah kerja keras upaya tim untuk mencari dan mengevakuasi korban.

Bagaimana tidak, saat Tim khusus Badan SAR Nasional (Basarnas) mulai ancang-ancang memperluas pencarian hingga mendekati perairan dekat Kalimantan, Ahok (Senin, 29/12), malah menyebut di perairan Bangka Belitung banyak jin.

Karena sebelumnya, pencarian terhadap AirAsia dipusatkan di sekitar perairan Belitung Timur, kampung Ahok, namun tidak membuahkan hasil. Meski memang, mantan Bupati Belitung Timur menyatakan hal tersebut dengan bercanda.

Uniknya, Ahok mengatakan perairan Belitung banyak jin hampir bersamaan saat para dukun di kawasan tersebut mengaku siap kalau diminta bantuan untuk mencari pesawat. Karena menurut mereka, wilayah Belitung dipenuhi hal gaib. Beruntung, pihak Basarnas tidak mengamini.

Meski menyatakan demikian, Ahok tidak di-bully habis-habisan oleh pengguna media sosial. Walau ada beberapa juga yang menyesalkan pernyataan Ahok tersebut. "Wawancara TV tanpa empati. Gubernur Ibukota becanda seenak hati. Saat negara sdg disorot sedunia gini. #QZ8501” kicau netizen Lynda Ibrahim, melalui akun @lyndaibrahim. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA