Berita tersebut disambut berbagai reaksi, ada yang mendukung dan ada yang menyesalkan.
Seorang jurnalis, Andreas Maryoto, yang menyaksikan langsung pembicaraan antara Jonan dan petugas AirAsia itu menuliskan apa yang disaksikannya. dari keterangan Andreas, terlihat Jonan tidak marah-marah.
Andreas juga mengatakan bahwa isi pertemuan itu mengalami distorsi.
Berikut keterangan Andreas yang diambil dari halaman Facebook miliknya.
SEBENARNYA saya malas nulis soal ini. Tapi saya ingin bercerita sedikit soal "marah marahnya" Menhub Jonan di kantor AirAsia karena ada hal yang janggal dan salah dalam beberapa berita online.
Saya kebetulan berada di tempat itu. Saya hanya berdua dengan senior saya mba yang berada di tempat itu alias tidak ada wartawan lain. Pertama, Menhub memang bertanya soal dokumen cuaca. Nah di sini sempat ada debat antara menhub dan beberapa orang AirAsia.
Jonan sempat membentak satu orang. Akan tetapi kemudian Jonan menyatakan pentingnya tatap muka langsung antara pilot dengan petugas di unit
flight dispatch.
Jonan mengatakan, tatap muka penting untuk mengetahui rencana terbang, informasi cuaca, dan juga dengan tatap muka petugas bisa mengetahui informasi awal lain seperti kesehatan dan kondisi psikologis pilot.
Di PT Kereta Api hal ini diterapkan bahkan dengan pemeriksaan tensi dan alkohol.
Saat itu pihak AirAsia langsung mengatakan, siap menindaklanjuti saran itu.
Saya heran dengan media online dengan berbagai beritanya terkait kejadian itu.
1. Mereka tak berada di lokasi dan hanya pakai sumber terbatas menyebut Jonan marah-marah. Sekali lagi, sayahanya melihat ada bentakan (lebih tepat bicara dengan nada tinggi?). Tetapi terhadap satu orang saja. Apakah ini bisa masuk kategori marah-marah?
2. Mengapa pengertian tatap muka dipersempit hanya soal urusan cuaca? Apalagi dipersempit dengan menyebut briefing cuaca oleh petugas BMKG.
3. Agak mengherankan dengan sumber terbatas sejumlah pilot menulis surat cinta. Isinya tidak perlu tatap muka karena soal cuaca bisa
self briefing. Waduh ini makin kacau. Dari soal pentingnya tatap muka dipersempit dengan bisa urus sendiri.
Pernyataan sejumlah pilot itu aneh karena ketika Jonan bertanya ke pilot, pilot mengatakan lebih nyaman dengan tatap muka.
Apalagi ada maskapai yang membangun
flight dispatch dengan sangat mewah. Ini berarti unit
flight dispatch sangat penting.
Dari cerita saya ini tampak jelas distorsi informasi hingga muncul salah kaprah mengenai sebuah kejadian dan diterima tidak tepat di ujung alias pembaca.
Ah sudahlah, kita main pesan berantai aja yuk. Dengan cara ini kita tahu betapa sulit menyampaikan pesan meski secuil. ‪#‎otokritik‬.
[dem]
BERITA TERKAIT: