Pesawat Airbus A320-200 yang mengangkut 162 penumpang dan awak pesawat itu hilang dan hingga kini masih dicari.
Menurut BMKG ada penumpukan awan Cumulonimbus dalam rute penerbangan di sekitar lokasi kontak terkakhir pilot Iriyanto. Awan jenis ini juga bisa mengeluarkan petir dari pusat awan. Itu sebabnya pilot minta izin untuk mengubah arah dan naik ke ketinggian 38 ribu kaki.
Namun sejauh ini belum bisa dipastikan benar apakah memang pesawat mengalami kecelakaan karena faktor cuaca.
Ahli cuaca
CNN, Derek Van Dam, mengatakan bahwa cuaca buruk tidak selalu menjadi penyebab pesawat mengalami kecelakaan.
Ahli penerbangan
CNN, Mary Schiavo, seperti dikutip dari situs media itu, juga mempertanyakan faktor cuaca dalam kasus ini.
"Biasanya pilot akan mendapatkan
update cuaca dari menara ATC dan tentu saja dari radar mereka yang ada dalam penerbangan," ujar Scavio.
Mantan inspektur jenderal di Kementerian Transportasi AS itu mengatakan faktor cuaca buruk dalam penerbangan bukanlah sebuah misteri yang sulit untuk diketahui.
[dem]
BERITA TERKAIT: