Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Banjir, Hampir 121 Ribu Warga Aceh Mengungsi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 24 Desember 2014, 18:32 WIB
Banjir, Hampir 121 Ribu Warga Aceh Mengungsi
ilustrasi
rmol news logo Sebanyak 73 kecamatan di 7 kabupaten terancam banjir. Ketujuh kabupaten itu adalah Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Selatan, Pidie, Lhokseumawe, dan Banda Aceh.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan daerah yang parah terendam banjir adalah di Aceh Timur dan Aceh Utara yang mencapai tinggi 50-400 cm.

"Data sementara yang dihimpun oleh BPBD, jumlah pengungsi mencapai 120.966 jiwa (20.570 KK)," jelas Sutopo (Rabu, 24/12).
 
Di Aceh Timur banjir merendam 25.773 rumah di 276 desa (23 kecamatan) sehingga menyebabkan 59.488 jiwa (14.514 KK) mengungsi. Daerah yang terparah adalah Kecamata. Julok yang terendam banjir hingga ketinggian 2 meter. Sebanyak 5.743 jiwa warga 26 desa jiwa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
 
Sementara itu banjir di Aceh Utara melanda 20 kecamatan sejak Jumat (19/12). "Hingga saat ini masih dilakukan pendataan jumlah pengungsi banjir di Aceh Utara," ungkapnya.

Banjir terjadi akibat sungai-sungai yang dangkal sehingga ketika hujan, debit sungai meluap. Selain hujan lokal, juga akibat hujan dari Kab. Bener Meriah dan Takengon.
Saat ini BPBD Kab. Aceh Utara bersama TNI, Polri, SKPD, relawan dan masyarakat masih melakukan evakuasi warga yang terlanda banjir.  Bantuan logistik terus dikirimkan ke lokasi banjir.

"BPBD kesulitan untuk menuju lokasi banjir karena keterbatasan perahu karet, peralatan, logistik, kendaraan operasional dan  luasnya wilayah yang terendam banjir," imbuhnya.

Sementara kebutuhan mendesak adalah perahu karet, makanan siap saji, selimut, tikar, pakaian dan kebutuhan bayi dan anak.
 
Dia menambahkan, Aceh rentan terjadi banjir karena adanya sedimentasi di sungai akibat degradasi lingkungan. "Perlu penanganan banjir secara komprehensif, baik struktural maupun non struktural agar banjir dapat diminimumkan risikonya," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA