Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kubu Ical: Kita harus Sama-sama Mewaspadai Penumpang Gelap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 19 Desember 2014, 09:12 WIB
Kubu Ical: Kita harus Sama-sama Mewaspadai Penumpang Gelap
ilustrasi
rmol news logo Perselisihan di tubuh Golkar dinilai semakin kontraproduktif dan jauh dari substansi. Hal ini sangat buruk bagi masa depan partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Saat ini bukan waktunya lagi saling gertak dan saling ancam. Karena itu bukanlah budaya dan karakter Partai Golkar," tegas Bendahara Umum DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo pagi ini (Jumat, 19/12).

Pentolan Golkar kubu Aburizal Bakrie ini menegaskan, sejak dulu partainya menggunakan cara-cara bermartabat, elegan dan selalu berdasarkan aturan dan hukum.

"Kita tidak perlu saling menuding, pihak mana yang memulai dan pihak mana yang secara tidak sadar dijadikan kuda troya pihak ketiga untuk menghancurkan partai Golkar dari dalam. Justru, seharusnya kita mulai sama-sama mewaspadai adanya penumpang gelap yang hendak mengail di air keruh atau mengambil keuntungan dari kekisruhan ini," ungkapnya.

Karena itu menurutnya, yang terbaik dilakukan kedua belah pihak saat ini adalah mempersiapkan diri dengan bukti-bukti hukum yang otentik untuk dibuka di pengadilan.

Bukti-bukti itu antara lain keabsahan surat mandat dan dukungan dari seluruh DPD tingkat I dan II seluruh Indonesia; daftar hadir atau absensi, notulensi, rekaman, proses tahapan penyelengaraaan Munas sebagaimana diatur dalam AD/ART seperti laporan rapat pleno, rapat konsultasi nasional hingga Rapimnas yang dihadiri seluruh ketua dan sekretaris DPD se-Indonesia.

"Soal siapa yang salah atau  benar, soal Munas mana yang sah dan diakui atau tidak, biarlah pengadilan nanti yang menilai dan memutuskan. Sehingga hal penting yang dibutuhkan kedua belah kubu saat ini, kalau dalam istilah perang adalah gencatan senjata, bukan angkat senjata," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA