Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Isran Noor Kantongi Syarat Jadi Mendagri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 06 Oktober 2014, 18:25 WIB
Isran Noor Kantongi Syarat Jadi Mendagri
isran noor
rmol news logo Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur, Isran Noor, keluar sebagai calon kuat Menteri Dalam Negeri versi Indo Strategi. Dia mendapat dukungan sebanyak 67% mengungguli Rektor UGM Prof. DR. Pratikno (11%), dan mantan Sekjen Depdagri dan DPD RI Siti Nurbaya (0%). Sisanya abstain (22%).

Riset nasional Indo Strategi ini menggunakan metode quesioner melalui telepon. Total responden riset yang dilaksanakan 21 September hingga 1 Oktober 2014 adalah 380 tokoh yang terdiri dari birokrat, akademisi, profesional, dan aktivis. Salah satu tujuan riset ini untuk menguji publik atas tokoh-tokoh yang dinominasikan sebagai kandidat menteri dalam Kabinet Jokowi-JK oleh berbagai lembaga riset sebelumnya.

Dukungan kuat kepada Isran Noor karena meski seorang bupati, namun dia tidak hanya berpikir secara mikro kewilayahan saja. Tetapi mempunyai pemikiran makro keindonesiaan yang luas.

Direktur Indo Strategi, Andar Nubowo menjelaskan, visi keindonesiaan Isran cukup jelas. Di Kutim, dia membangun dan menyediakan fasilitas bagi agama-agama dan kepercayaan yang ada di Kutim seperti Islamic Center, Christian, Catholic Center, dan sebagainya.

Isran Noor juga tidak hanya mempunyai visi kepemimpinan lokal dan nasional, bahkan berdimensi regional serta internasional. Makanya dia berani melawan kepentingan asing yang bertabrakan dengan kepentingan nasional dan kepentingan untuk memajukan potensi daerah.

"Yaitu, saat menutup perusahaan tambang migas asing di wilayahnya karena dianggap melanggar undang-undang dan kedaulatan energi Indonesia," sambung Andar saat memaparkan hasil riset Indo Strategi “Uji Publik Kandidat Menteri Jokowi-JK” di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, akhir pekan kemarin.

Dan tak kalah penting pengalamannya saat ini sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi). Lewat Apkasi, Isran mampu membawa bupati-bupati di Indonesia berkoordinasi dan bersinergi untuk mengisi pembangunan di era otonomi daerah. Karena ia yakin otonomi daerah harus dilakukan dan dikelola dalam konteks penguatan NKRI.

Menurut Andar, itu semua tak lepas dari pengalaman panjang Isran yang berkarir sebagai birokrat dimulai sejak tahun 1981 hingga menjadi Bupati Kutim sejak 2009. "Selain karir dan pengalaman birokrasi lama, ia juga memiliki kompetensi akademik yang cukup baik, S2 dan S3-nya adalah ilmu pemerintahan. Ia menulis banyak buku tentang kepemimpinan progresif tentang kemaritiman Indonesia," tandas Andar. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA