Selain sebagai sosok pemersatu, figur Megawati juga dinilai tidak kalah dengan 'The Iron Lady' sebutan mantan Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher atau mantan Perdana Menteri Indira Gandhi atau juga Angela Merkel, Kanselir Jerman.
Bahkan, rakyat Indonesia harus bangga karena sudah punya Presiden perempuan lewat putri Bung Karno itu, sesuatu yang belum pernah terjadi di Amerika Serikat.
Meski begitu, pengamat politik senior AS Hikam tetap sangat menyayangkan jika PDIP berkembang ibarat orang yang sudah dewasa tetapi masih 'ngempeng' alias menetek terus.
"Kendati tidak ada hukum yang dilanggar dan bahkan mungkin si orang itu juga tetap bisa bekerja dan pintar seperti layaknya orang biasa, namun kiranya akan lebih sehat jiwa raganya jika ia tumbuh normal," jelas Hikam (Senin, 22/9).
Hikam mengungkapkan itu terkait kesediaan Megawati untuk kembali memimpin partai tersebut atas permintaan kader PDIP.
"Kekhawatiran yang berlebihan terhadap kebaikan sang anak jika disapih, saya kira tidak perlu. PDIP sudah sangat dewasa dan berpengalaman dalam mengarungi segala macam uajian dan pancaroba, mulai Orba sampai sekarang," tekan Hikam.
"Bisa dibilang inilah parpol di negeri ini yang paling tahan uji dan tahan cuaca. Kalau demikian, kenapa masih penuh kekhawatiran melakukan regenerasi kepemimpinnya?" sambung Hikam mempertanyakan.
Karena itu menurut Hika, masalah intinya ada di kalangan elit PDIP sendiri. Dia menduga, ada pihak-pihak di dalam
inner circle DPP PDIP yang tidak pernah siap dan dewasa untuk mandiri. Karenanya, memilih bertahan mengempeng terus supaya posisi mereka aman. Ada juga pihak yang kurang pede untuk melepaskan diri dari zona kenyamanan dan berani berlari menyongsong dan menghadapi tantangan.
"Bahkan, saya tidak kaget juga jika ada sementara pihak yang punya gagasan agar PDIP membangun semacam 'politik dinasti' dan membawa balik Indonesia ke zaman kerajaan," tekannya.
Ironisnya, Megawati sendiri sudah berkali-kali melakukan terobosan kongkret yang menunjukkan beliau tidak takut atau tidak khawatir jika PDIP memilih orang yang tepat bukan saja sebagai pemimpin partai tetapi bahkan memimpin RI!
"Jadi, rasa-rasa nya kok mustahil MS (Megawati) yang tidak siap menyapih PDIP, tetapi para ponggawa dan punakawan-punakawannya yang tetap menginginkan 'pengempengan' jalan terus selamanya. Sayang, sungguh sayang....," demikian Hikam.
[zul]
BERITA TERKAIT: