"Masyarakat diimbau untuk mentaati peringatan dini ini. Terlebih bagi masyarakat yang melakukan aktivitasnya di laut agar selalu meningkatkan kewaspadaan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya sesaat lalu (Minggu, 14/9).
Meneruskan laporan dari BMK, Sutopo menjelaskan gelombang dengan tinggi 3 hingga 4 meter akibat siklon Kalmaegi berpeluang terjadi di Laut Andaman, perairan utara Aceh, Selat Malaka bagian utara, perairan Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung.
Kemudian di perairan selatan Banten, Selat Karimata bagian selatan, Laut Cina Selatan timur Vietnam, Laut Jawa selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kalimantan Selatan, perairan Kepulauan Aru, perairan kepulauan Tanimbar, Laut Banda barat Kepulauan Kai, perairan Pulau Yos Sudarso, dan Laut Arafuru. Sedangkan, gelombang dengan tinggi lebih dari 4 meter berpeluang terjadi di Samudera Pasifik Timur Philipina, akibat siklon Kalmaegi.
Selain gelombang tinggi, dampak siklon tropis Kalmaegi untuk wilayah Indonesia berpotensi terjadinya hujan ringan dan sedang di Sumatera bagian tengah, Kalimantan Barat bagian Utara dan Kalimantan Utara.
Diterangkan Sutopo, BMKG sudah menyampaikan peringatan dini akibat dampak siklon Kalmaegi ke Posko BNPB untuk disebarluaskan. Saat ini siklon Kalmaegi di sekitar Filipina.
Siklon Kalmaegi mengarah ke barat barat laut, dengan kecepatan 30 km/jam atau 17 knots, dan kekuatan 120 km/jam atau 65 knots.
Diperkirakan besok sekitar pukul 07.00 WIB, posisi siklon Kalmaegi di Laut Cina Selatan sebelah Barat laut Pulau Luzon Philipina, tepatnya di sekitar 18.6 lintang utara dan 119.7 bujur timur, atau sekitar 1810 km sebelah utara barat laut Tahuna.
BERITA TERKAIT: