Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Presiden SBY: Kesetaraan Prinsip Fundamental Kebijakan Luar Negeri Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 04 September 2014, 04:30 WIB
Presiden SBY: Kesetaraan Prinsip Fundamental Kebijakan Luar Negeri Indonesia
presiden sby
rmol news logo Presiden SBY menegaskan, dalam menjalin hubungan dengan Singapura dan negara-negara lain, Indonesia selalu memegang prinsip kesetaraan antarbangsa, saling menghormati, dan akan bekerja sama dengan semua bangsa besar, menengah, dan kecil. Prinsip ini bersifat fundamental untuk kebijakan luar negeri Indonesia.

Demikian disampaikan Presiden SBY dalam acara jamuan santap malam kenegaraan di Istana Kepresidenan Singapura, Rabu malam (3/9), seperti dikutip dari situs resmi Presiden.

“Saya juga menekankan perlunya untuk menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan. Inilah sebabnya mengapa sejak tahun 2010, Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan saya bertemu setiap tahun, duduk bersama untuk secara terbuka mendiskusikan masalah yang dihadapi bangsa kita," kata Presiden SBY.

Pertemuan kemudian diikuti dengan konsultasi yang lebih sering antara menteri luar negeri dan lainnya. "Kita juga telah membentuk enam kelompok kerja untuk mengelola kerja sama sektoral dengan cara yang lebih terfokus,” SBY menambahkan.

Hubungan erat kedua negara juga ditunjukkan satu sama lain dengan memberi bantuan pada saat dibutuhkan. “Inilah yang terjadi ketika angkatan bersenjata Singapura datang selama jam kritis krisis tsunami, waktu yang akan dikenang sebagai waktu yang paling sulit dari masa pemerintahan saya," Presiden menuturkan.

Oleh karena itu, ketika terjadi kebakaran hutan di Riau, SBY juga langsung menghentikan kegiatan kampanye untuk memimpin pemadaman api. Presiden tidak ingin asap juga menggangu negara sahabat seperti Singapura.

Saat ini merupakan pekan-pekan terakhir masa jabatan SBY sebagai Presiden RI. SBY merasa telah mendapat kehormatan besar untuk memimpin Indonesia melalui dekade pertama abad ke-21. Indonesia masih menghadapi tantangan besar, seperti kemiskinan, infrastruktur, korupsi, dan banyak lainnya.

“Tapi saya akan meninggalkan kantor dengan mengetahui bahwa Indonesia telah berada jauh lebih baik dari hari saya menjabat," ujar SBY.

Indonesia, lanjut SBY, kini memiliki demokrasi yang stabil, stabilitas politik, pemilu damai, keamanan yang lebih baik, hukum dan ketertiban, dan kemajuan sosial. "Kami juga telah mempertahankan persatuan nasional dan hubungan yang harmonis antara kelompok-kelompok agama dan etnis,” imbuhnya.

Tahun ini merupakan tahun ke-47 hubungan Indonesia dan Singapura. Presiden senang karena dalam pertemuan tadi pagi kedua negara menegaskan kembali komitmen untuk bekerja lebih dekat untuk hubungan bilateral kedua negara dan juga pada urusan regional dan global.

"Ini adalah pesan bahwa saya akan memastikan untuk menyampaikan kepada pengganti saya, presiden terpilih Joko Widodo. Saya telah bertemu dengan presiden terpilih Joko Widodo beberapa kali dan membahas dengan dia situasi di wilayah, dan ia telah menyatakan komitmennya untuk melanjutkan Indonesia tetap berhubungan baik dengan wilayah-wilayah di sekitarnya,” kata SBY. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA