Penyelenggaraan UNAOC tahun ini yang mengambil tema “Unity in Diversity: Celebrating Diversity for Common and Shared Values†akan dihadiri oleh dua Special Envoys, 20 pejabat setingkat menteri, dan pejabat tinggi serta perwakilan dari organisasi-organisasi dan media.
Demikian disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, dalam siaran persnya.
Teuku Faizasyah menjelaskan, Pemerintah RI telah aktif menghadiri Global Forum, sejak forum tersebut diselenggarakan untuk pertama kalinya pada tahun 2007 di Vienna, Austria.
“Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan forum UNAOC yang pertama di kawasan Asia Pasifik, dapat dimaknai sebagai apresiasi masyarakat internasional terhadap keberhasilan Indonesia menjadi model terdapatnya hubungan yang harmonis antara beragam etnis, ras, dan budaya," jelasnya.
Apalagi di tengah dunia internasional yang masih terus dinodai oleh konflik yang mengatasnamakan keunggulan peradaban tertentu, forum UNAOC mengingatkan akan pentingnya kesinambungan upaya membangun saling pengertian antar peradaban.
Karena UNAOC sendiri ditujukan untuk mendorong terciptanya “harmony among civilizationsâ€, utamanya dengan menjembatani jurang antara peradaban, termasuk antara Islam dan Barat, serta untuk membangun kemauan politik dan memobilisasi kemauan bersama untuk menghadapi prasangka, salah persepsi, dan ekstrimisme dalam masyarakat.
Di sela-sela rangkaian acara, Presiden RI juga akan melakukan sejumlah pertemuan, antara lain dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, Sekretaris Jenderal OKI Iyad Ameen Madani, dan Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova.
[zul]
BERITA TERKAIT: