Demikian disampaikan tokoh muda Golkar Andi Sinulingga dalam diskusi "Quo Vadis Supremasi Hukum Anas Urbaningrum" di Cikini, Jakarta, Selasa (26/8).
"Kalau sekarang kan, kelihatan banget kasus Anas ini ada intervensi penguasa. Seharusnya Ibas dan Marzuki Alie sudah tersangka," tegas Andi.
Pasalnya menurut Andi, SBY sudah mengetahui Nazaruddin pemain kotor sejak (SBY) diberi tahu Mahfud MD, saat menjadi Ketua MK. Lewat sebuah surat, Mahfud membeberkan Nazarudin kerap ingin menyuap hakim MK dalam setiap kasus di MK.
Sejak saat itu, Nazar pun semakin dibicarakan dan bahkan sempat melarikan diri ke Kolombia. "Nazaruddin dijemput dengan mudah dan diberi fasillitas istimewa. Sudah terlihat jika ada skenario antara Nazarudin dan penguasa," kata Andi.
Makanya menurut Andi, saat ini KPK sedang kebingungan karena dakwaan yang dituntut jaksa penunut umum (JPU) banyak yang terbantahkan. "Anas ini bukan kasus hukum lagi, tapi kasus politik," demikian Andi.
Soal dugaan keterlibatan Marzuki Alie ini terungkap saat mantan staf Nazaruddin, Nuril Anwar, bersaksi dalam persidangan Anas Urbaningrum. Berdasarkan informasi dari Nazaruddin, Nuril mengatakan, Marzuki Alie siap pasang badan untuk mantan atasannya tersebut.
Bahkan, mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis mengaku ada aliran dana USD1 juta kepada Marzuki Alie. Namun, Marzuki membantah semua tudingan tersebut.
Nazaruddin sendiri tak menampik bertemu Marzuki Alie sebelum pergi 'buron' ke Singapura. Namun dia juga membantah ada aliran dana ke Ketua DPR RI tersebut.
Sementara terkait Ibas, dalam persidangan, Nazaruddin mengakui ada pemberian uang sebanyak USD 200 ribu untuk putra Presiden SBY tersebut. Sebelum-sebelumnya, Ibas pernah menegaskan, dirinya tidak pernah menerima uang dari mantan Bendahara Umum PD tersebut.
[zul]
BERITA TERKAIT: