Spanduk penolakan dari Aliansi Masyarakat Anti Pemiskinan (AMAP) tersebut menyusul wacana pengurangan subsidi BBM hingga 40 persen yang akan dikeluarkan pasangan Capres/Cawapres Jokowi-JK pada awal massa pemerintahannya.
Hal ini dinilai sebagai pengkhiatan terhadap janji kampanye dan nilai-nilai perjuangan PDIP sebagai partai berbasis "Wong Cilik".
Sebelumnya diberitakan, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015, subsidi bahan bakar minyak direncanakan sebesar Rp 291,1 triliun. Meningkat 18,1% dibandingkan 2014 yang sebesar Rp 246,5 triliun.
Jokowi menilai, subsidi tersebut terlalu besar. Subsidi terlalu besar, banyak tempat yang bisa diefisienkan," katanya.
Bahkan menurut Deputi Rumah Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto, Jokowi tidak kuatir disebut tak populis atau tak berpihak kepada rakyat kecil bila akhirnya memutuskan untuk menaikkan harga BBM. "Sudah terpilih kan? Jadi enggak perlu kampanye lagi," tegasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: