Dari nama-nama yang beredar, terdapat nama Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, guru besar UIN Musdah Mulia, dan politisi PDIP Puan Maharani.
Mengenai nama-nama yang beredar tersebut, pengamat politik Universitas Gajah Mada (UGM), Arie Sudjito, menilai Khofifah lebih unggul dari nama-nama lainnya untuk menduduki jabatan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak di kabinet Jokowi-JK.
"Kalau dari ketiga kandidat dan melihat
track record, Khofifah lebih unggul. Karena dia punya visi dan pernah pengalaman mengurusi urusan tentang wanita di era Gus Dur," kata Arie kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/8)
Menurut Arie, pengalaman Khofifah di organisasi perempuan NU juga menjadi nilai lebih mantan calon Gubernur Jawa Timur itu untuk menduduki kursi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
"Dia juga punya pengalaman di organisasi perempuan di NU. Kalau melihat Khofiifah sosok yang bersih, begitu juga dengan Puan dan Musdah Mulia. Kalau saya lihat Musda itu intelektual sebagai wanita. Tapi kalau dilihat sense-nya, Khofifah lebih unggul karena lihat jejak perjalanan Khofifah," demikian Arie.
[ysa]