Elza Syarief misalnya, mendukung pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014 ini. Padahal Hanura mendukung Jokowi-JK. Bahkan, menurut Ketua DPP Hanura Saleh Husin, alasan pemecatan tak hanya terkait perbedaan dukungan tersebut.
"Tetapi (juga) pernyataannya di muka umum yang disiarkan banyak media, bahkan disampaikan di kubu pihak lain dengan menyalahkan dan mengkritisi sikap partai dan ketua umum (Wiranto)," jelas Saleh Husin (Sabtu, 26/7).
Terhadap berbagai manuvernya tersebut, Badan Kehormatan Partai Hanura telah memangggilnya untuk dimintai penjelasan. Namun, dia tidak mau hadir. Makanya, sambung Saleh, sesuai mekanisme organisasi partai serta atas pertimbangan tertib organisasi, yang berangkutan diberhentikan dari keanggotaan partai.
"Karena kalau hal seperti itu dibiarkan, maka organisasi bisa rusak. Juga perlu diketahui bahwa kebebasan dalam bersikap diijinkan, namun tentu ada mekanismenya," tegas anggota Komisi V DPR RI ini.
Ihwal Elza Syarief dipecat dari Hanura terungkap setelah dia ikut dalam barisan tim kuasa hukum Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa menggelar jumpa pers di Gedung Mahkamah Konstitusi Jumat malam kemarin. Apalagi, Ketua Tim Advokasi Merah Putih, Mahendradata, menkonfirmasi pemecatan Elza tersebut.
Sementara Elza, usai jumpa pers menduga pemecatannya berkaitan dengan sikapnya yang menentang pernyataan Wiranto bahwa Prabowo Subianto telah melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap belasan aktivis yang hilang pada 1998.
[zul]
BERITA TERKAIT: