Penilaian itu disampaikan fungsionaris DPD PDI Perjuangan yang juga anggota DPR RI PDIP terpilih dari Papua Barat, Demianus Ijie dalam keterangan, Sabtu (25/7).
Dia menjelaskan, sebagai aktivis kelompok Cipayung, aktivis 98', dan berbagai pengalaman yang ditempati selama pemerintahan selama 15 tahun menjadikan Natalis sosok yang tepat menduduki jabatan Menteri.
Natalius selama 15 tahun memang menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI pada era kepemimpinan Ir Alhilal Hamdi dan Jacob Nuwa Wea. Natalius juga merupakan Konsultan Bidang Pengawasan BRR Aceh-Nias, dan Tim Asistensi Dirjen Otda dan Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri zaman Sudarsono H dan Djohermansiah Djohan.
"Maka itu kami menilai dia tepat apalagi kalau bicara mewakili Papua saat ini. Karena kami melihat Natalius sebagai tokoh muda yang kemampuannya mumpuni. Jam terbang di pemerintahan pusat juga saat ini (dia) sebagai satu-satunya nya putra asli Papua yang menduduki jabatan tertinggi, selain Menteri Lingkungan Hidup, sebagai Komisioner Komnas HAM RI," ungkapnya.
Dukungan terhadap Natalius juga datang dari Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua, sebagai organisasi yang sangat berpengaruh di Papua. "Kami ingin orang asli Papua di jajaran kabinet Jokowi-JK. Dan itu ada dalam sosok Natalius," ujar Sekjen organisasi mahasiswa tersebut, Markus Haluk.
Tambahan pula, kata dia, komitmen Natalius membela HAM dan orang-orang kecil sangat sesuai dengan semangat perjuangan masyarakat Papua.
Dukungan juga datang dari Hans Magal, tokoh muda berpengaruh di Timika. Bahkan, tokoh Muda Papua yang adalah juga tim relawan Jokowi-JK, Nenu Tabuni, menggalang dukungan masyarakat melalui penggalangan tanda tangan warga. "Sebagai bagian dari relawan Jokowi di Papua, saya juga akan mengkoordinir ribuan tanda tangan untuk Abang Natalius. Dia sosok yang saat ini tepat mewakili Papua di kabinet," pungkas Tabuni.
[zul]
BERITA TERKAIT: