Sampai kini konsekuensi dari penarikan diri itu masih menjadi kajian yang terus dibicarakan di kalangan politisi dan di tengah masyarakat.
Masih belum jelas, manuver apa yang akan dilakukan kubu Prabowo-Hatta setelah ini.
Ketika menyampaikan pengumuman penarikan diri kemarin siang (Selasa, 22/7) di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Prabowo Subianto tidak didampingi Hatta Rajasa sang cawapres yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).
Ketidakhadiran Hatta juga masih jadi bahan perbincangan.
Yang sangat menonjol mendampingi Prabowo ketika itu adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Tokoh senior Golkar Akbar Tanjung yang disebut-sebut sebagai dalang di balik penarikan diri itu juga berdiri gagah mendampingi Prabowo.
Namun hal lain yang perlu digarisbawahi adalah kehadiran Ical dan SDA di samping Prabowo Subianto.
Sebenarnya, sudah banyak kalangan yang berpendapat agar dalam setiap penampilannya di depan publik, Prabowo Subianto tidak didampingi oleh Ical dan SDA.
Kedua tokoh ini dinilai tidak memberikan citra positif bagi Prabowo.
SDA sedang memiliki persoalan hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sementara Ical lebih tampak sebagai pihak yang ingin menarik keuntungan semata dari setiap penampilannya bersama Prabowo.
Ada kekhawatiran Ical sedang menggunakan panggung Prabowo sebagai alat tawar menawar dengan kubu yang ingin menjatuhkannya di Golkar.
Citra kampanye Prabowo dan Hatta diyakini akan berbeda secara signifikan bila dalam setiap penampilan di depan publik Prabowo dan Hatta didampingi oleh tokoh-tokoh muda yang tidak memiliki catatan negatif atau setidaknya tidak diragukan publik integritasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: