"Saya berharap Jokowi jangan jadi pangeran sengkuni seperti dalam kisah Mahabarata apabila nanti kalah," tegas Ketua Umum Gerda Muda Nasional (GMN) Kuntum Basa (Selasa, 15/7).
Kuntum mengungkapkan demikian karena Jokowi belum pernah menyatakan akan menerima apapun hasil Pilpres 2014 ini. Berbeda dengan Prabowo Subianto, yang sudah sering menyampaikan akan menerima pilihan rakyat.
Menurut Kuntum, Jokowi bukan sosok kesatria. Hal ini terlihat saat beberapa kali debat capres.
"Dia tidak akan mengakui kehebatan lawan ketika dia dalam posisi kalah. Sulit negara ini dipimpin sosok Jokowi. Kita tidak boleh kalah dalam sesuatu hal. Namun tidak boleh berkilah ketika melihat kebenaran," kata Kuntum mengingatkan.
Menurutnya juga, apabila hitung cepat dari lembaga survei berbeda dengan hasil penghitungan manual KPU, lembaga tersebut harus diberikan hukuman, bahkan pembubaran.
"Hal ini harus ditegakkan demi menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran. Asas penelitian harus ditegakkan dengan mendahulukan kepentingan kebenaran, bukan atas asas
benefit oriented. Dan sebaliknya pemerintah harus memberikan penghargaan bagi para lembaga survei yang benar-benar berhasil dengan temuannya," demikian Kuntum.
[zul]
BERITA TERKAIT: