Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pencapaian Rano Karno dalam Menggenjot Suara Jokowi-JK Luar Biasa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Sabtu, 12 Juli 2014, 00:45 WIB
Pencapaian Rano Karno dalam Menggenjot Suara Jokowi-JK Luar Biasa
Rano karno
rmol news logo Rano Karno baru seumur jagung menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten. Namun, dalam Pilpres 2014 ini dia mampu mendongkrak perolehan suara Jokowi-JK dengan melawan delapan kabupaten/kota yang sudah turun temurun partainya, mendukung Prabowo-Hatta.

Menurut kepala Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) DPD PDI-P Banten, Agus R Wisas, itu merupakan pencapaian luar biasa.

"Karena mampu dongkrak suara Joko Widodo sebanyak lebih dari kali lipat lebih dari suara partai (PDIP). Tentunya ini bukan hasil Rano sendiri, tetapi hasil kerja partai dan koalisi serta relawan secara keseluruhan. Yang pasti, Jokowi effect itu nyata di Banten," katanya saat buka puasa tadi sore di Kota Serang (Jumat, 11/7).

Agus Wisas membandingkan kinerja antara Rano Karno dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam memenangkan jagoan masing-masing dalam pilpres. Karena seperti Rano Karno, Ahok juga Plt Gubernur DKI Jakarta, yang mendukung Prabowo-Hatta."Maka pencapaian Rano saya kira lebih menggembirakan," ungkap Agus R. Wisas menjelaskan.

Lebih lanjut lagi, Agus Rano Karno tidak pernah mengatakan akan mundur jika Jokowi-JK kalah di Provinsi Banten.

"Pemberitaan itu dipelintir. Semula kita tidak terlalu peduli, makanya kita biarkan. Karena ada statemennt Ratu Tatu yang legitimate ketua DPD Golkar Banten. Maka hari ini saya luruskan, bahwa pernyataan Rano Karno tersebut tidak berdiri sendiri, karena dia sebagai petugas partai," kata Agus.

Agus Wisas menjelaskan bahwa awalnya Megawati berbicara kepada calon legislatif (caleg) yang terpilih dan tidak bekerja, maka caleg terpilih akan di gantikan dengan yang lain. Rano Karno sendiri berbicara di akhir acara sebagai pembicara inti sewaktu pertemuan kader PDI-P Banten dengan sang Ketua Umum, Megawati.

"Awalnya saya biasa saja, tapi ketika ketua DPD Golkar mendesak mundurnya Rano Karno, maka saya harus luruskan. Bukan untuk kepentingan PDIP, bukan untuk Rano, tapi untuk kepentingan kita semua. Mari kita jaga jalannya pemilu ini sesuai aturan," lanjutnya menjelaskan.

Agus Wisas pun berharap agar jangan sampai tercipta opini seolah-olah PDI-P bertarung dengan Golkar. "Karena kan di legislatif perolehan kursi nya sama. Kalau terus di benturkan, kasihan rakyatnya. Yang jadi korban rakyat, bukan elitnya," tutup Agus Wisas.

Perlu diketahui, pada saat deklarasi Sekretariat Nasional (Seknas) di kantor DPD PDI-P pada tanggal 07 Juli lalu, perolehan suara Jokowi-JK hanya 26 persen dan suara Prabowo-Hatta mencapai 60 persen. Tapi kini dalam hasil quick count, Banten yang disangka jadi lumbung besar Prabowo-Hatta hampir diimbangi Jokowi-JK. Informasi sementara dari beberapa Quick Count, perolehan suara Jokowi-JK di Banten mampu mencapai angka 45 persen lebih dibawah Prabowo-Hatta 54 persen lebih. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA