"IKAPPI tidak ingin pedagang pasar tradisional hanya menjadi objek rutinitas politik lima tahunan tanpa ada langkah perlindungan. Pedagang harus menjadi subjek dari perubahan politik Indonesia ke depan, tegas Sekjen DPP IKAPPI, Tino Rahardian, (Selasa, 8/7).
IKAPPI juga berharap pedagang ikut serta mengajak keluarga dan pembeli untuk ikut bersuka cita dan menentukan nasib mereka kedepan. Dengan jumlah pedagang 12,5 juta, diyakini akan mampu memperbaiki kehidupan mereka sendiri.
"Pedagang harus memastikan bahwa presiden yang terpilih harus memiliki keberpihakan terhadap pasar tradisional dan mau melibatkan pedagang dalam setiap langkah kebijakan menyangkut pasar tradisional. Bukan presiden yang telah nyata nyata gagal dalam melindungi dan mengelola pasar tradisional," ungkap dia. (Baca:
Pedagang se-Indonesia: Jokowi Gagal Lindungi Pasar Tradisional)
DPP IKAPPI juga mengingatkan kepada pedagang untuk menjaga ketenangan, kedamaian dan menggunakan hak pilihnya dengan penuh tangungjawab dan penuh kekeluargaan. "Kami imbau pedagang untuk sementara tutup kios di pagi hari dan ikut serta memilih dengan damai. Jangan terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertangungjawab," tegasnya.
Tino Rahardian mengakui, banyak sekali pemberitaan yang tidak berimbang membuat pedagang tidak bersemangat dalam menentukan pilihan. Tetapi setelah melalui perjalanan panjang, berdiskusi dengan para kandidat, IKAPPI meyakinkan pemilih untuk ikut berperan aktif dalam pemilihan presiden yang akan di gelar hari ini.
"Pada tanggal 21 Juni 2014 yang lalu IKAPPI telah mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Hatta. IKAPPI menilai Prabowo-Hatta lebih memiliki konsep dan keberpihakan dalam melindungi pedagang dan pasar tradisional di Indonesia," demikian Tino.
[zul]
BERITA TERKAIT: