Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korps Muballigh: The Jakarta Post Sengaja Memancing Kemarahan Umat Muslim

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 08 Juli 2014, 04:21 WIB
Korps Muballigh: <i>The Jakarta Post </i>Sengaja Memancing Kemarahan Umat Muslim
ilsutrasi
RMOL.  Karikatur The Jakarta Post edisi Kamis, 3 Juli 2014 merupakan penghinaan terhadap Islam. Karena karikatur  yang dimuat di halaman 7 itu memuat gambar bendera berlafaz 'laa ilaha illallah' dengan logo tengkorak yang terpasang di bendera.

Tak hanya itu, lafaz tahlil dipadukan dengan bendera tengkorak khas bajak laut. Kemudian, tepat di tengah tengkorak, tertera tulisan 'Allah, Rasul, Muhammad'.

"Saya yakin JP (The Jakarta Post) bukan tidak tahu bahwa ini adalah pelecehan dan penistaan. Mereka sengaja memancing kemarahan umat Islam, entah dengan motivasi apa," tegas Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Korps Muballigh Jakarta, Edy Mulyadi, (Selasa, 7/7).

Dia menjelaskan, sikap The Jakarta Post tersebut semakin membenarkan apa yang disampaikan Al Quran Surat Al Imron (3): 118-120 terkait peringatan Allah soal perwalian dan loyalitas dalam hubungan  kemasyarakatan.

Karena itu Edy Mulyadi mendesak Dewan Pers untuk mengambil tindakan tegas dan keras. "Jangan tebang pilih, cuma beraninya sama Obor Rakyat," tegas Edy, yang pernah menjadi wartawan ini.

Tak hanya Dewan Pers, menurutnya, pemerintah juga harus mengambil sikap yang sama. Pasalnya, karikatur yang dimuat di halaman opini itu sama dengan tajuk rencana. "Jadi ini sikap resmi redaksi. Mereka memusuhi Islam. Tidak ada sanksi yang lebih ringan selain penutupan JP," tegasnya.  [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA