Ketiga mahasiswa itu adalah M. Zaki Arrobi (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM), Pradita Devis Dukarno (Fakultas Ilmu Budaya UGM), dan Puti Hasanatu Syadiah (Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta).
M. Zaki Arrobi menulis “Pemuda (Pos)-Islamis: Islamisme dan Gerakan Mahasiswa Pasca-Soeharto di Indonesiaâ€; Pradita Devis Dukarno menulis “Sunda Kecil Pascakolonial: Desentralisasi Wilayah dan Pembentukan Identitasâ€; dan Puti Hasanatu Syadiah menulis “Spirit Al-Ma’un dan Peran Muhammadiyah dalam Membangun Keadilan Sosial-Ekonomiâ€.
Dalam kesempatan itu, hadir sebagai pembahas Muhammad Najib Azca (dosen UGM) dan Ulil-Abshar Abdalla (Freedom Institute).
Sementara turut hadir pada acara beberapa tokoh intelektual nasional seperti: Sukardi Rinakit, Luthfi Assyaukanie, Ahmad Najib Burhani, Alpha Amirrachman, dan Andar Nubowo.
Ahmad Fuad Fanani, Direktur Riset MAARIF Institute, menjelaskan, ketiga mahasiswa yang berhasil menerima fellowship tersebut dipilih oleh Dewan Juri pada awal Desember 2013. Sebelumnya ada banyak proposal penelitian yang diajukan ke MAARIF Institute.
Ketiganya lalu menjalani program fellowship pada bulan Januari-April 2014. Program MAARIF Fellowship yang dimulai sejak September 2013 ini dikawal para Dewan Juri yang terdiri yaitu, Rikard Bagun, Sukardi Rinakit, Luthfi Assyaukanie, Ahmad Najib Burhani, dan Siti Ruhaini Dzuhayatin.
Lebih jauh Fuad menjelaskan, MAARIF Institute berusaha menjadikan program MAARIF Fellowship ini sebagai bentuk kaderisasi peneliti dan intelektual muda yang bisa memberikan manfaat pada bangsa ini. Kegiatan dua tahunan ini diharapan bisa memberikan sumbangan terhadap peningkatan tradisi riset dan menulis di negeri ini.
"Kehadiran MAARIF Fellowship diharapkan bisa semakin menambah semarak penghargaan terhadap ilmu pengetahuan dan intelektualisme di negeri ini," demikian
Direktur Riset MAARIF Institute, Ahmad Fuad Fanani.
[zul]
BERITA TERKAIT: