Bahkan, ini semua disebut sebagai permainan pemilik nama lengkap Abdullah Makhmud Hendropriyono yang saat ini menjadi Timses Jokowi-JK tersebut.
"Dia melakukan penyerangan lebih dulu untuk pencegahan. Dia sedang membuat sinetron saat ini,†tegas mantan Wakil KSAD Letjen (purn) Suryo Prabowo kepada
Rakyat Merdeka Online Senin (9/6).
Menurutnya, isu Babinsa ini sengaja dihembuskan untuk menurunkan elektabilitas Prabowo Subianto. Bahkan lebih jauh, tindakan tersebut strategi untuk menyerang, baik di saat kampanye, dan akan tetap diteruskan ketika Prabowo-Hatta menang di Pilpres.
“Sehingga isu Babinsa mereka besar-besarkan. Kalaupun ada saksi, orang yang bersaksi bisa siapa saja, termasuk soal saksi settingan,†kata Suryo, yang masuk dalam tim Prabowo-Hatta ini.
Kenapa Anda menduga Hendropriyono yang mengeluarkan isu soal Babinsa ini?
"Saya itu yuniornya yang tahu persis tentang taktik dan teknik yang dia senangi untuk digunakan dalam
psychological operations (psyops). Saya juga selalu membaca buku Intelijen yang ditulis oleh Hendropriono:
The best defence is the good offense," jawabnya.
"Jadi sebelum media 'merah putih' mulai menyerang Jenderal Budiman (KSAD) dan Jenderal Moeldoko (Panglima TNI), dia menyerang dulu dengan menggunakan isu Babinsa," sambungnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: