Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pedagang: Pak Hatta, Pasar Santa Tak Ramai Lagi Karena Banyak Supermarket!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Sabtu, 31 Mei 2014, 18:59 WIB
Pedagang: Pak Hatta, Pasar Santa Tak Ramai Lagi Karena Banyak Supermarket<i>!</i>
hatta rajasa
rmol news logo Meski seorang istri tokoh di negeri ini, Okke Rajasa, tetap lebih senang berbelanja di pasar tradisional. Karena menurut istri Cawapres Hatta Rajasa ini, pasar tradisional punya suasana yang khas.

"Bisa lihat macem-macem, dan bisa ditawar," jelas Okke tadi pagi (Sabtu, 31/5).

Karena itu, tadi pagi ketika masih pukul 05.00 WIB, dia bersama suami sudah mulai beranjak menuju pasar Santa, Jakarta Selatan. Dia hendak hendak menghabiskan pagi bersama suami di pasar langganannya dulu tersebut.

Selain bernostalgia sekaligus ingin belanja bulanan. "Tapi setelah tidak lagi tinggal di Widya Chandra (kompleks menteri) jadi jarang," ungkapnya.

Sebelumnya ia belanja sendiri, kali ini suaminya yang juga mantan Menko Perekonomian tersebut juga turut. Ketika ditanya alasan ikut ke pasar, Hatta berujar singkat. “Saya dari kecil orang susah, jadi sudah biasa ke pasar tradisional. Selain itu, karena saya lama sebagai Menko Ekonomi, saya biasa sidak ke pasar, reguler”, kata Hatta.

Sesampainya di Pasar Santa, Hatta dan istri langsung menuju los daging. Ia membeli sekilo daging sapi untuk cucu Airlangga.

Keduanya lalu berjalan ke los kios pedagang daging ayam. Di sini Okke terkejut karena salah satu pedagang mengenalinya. “Bu Okke, saya tetangga ibu, tinggal di Fatmawati. Ibu lama nggak kesini ya?”, kata Juriyah, pedagang asal Sleman.

Mendengar suara pedagang tersebut, Okke langsung akrab. Keduanya ngobrol ringan khas ibu-ibu. Tapi tidak lontaran Juriyah ke Pak Hatta. Karena ia tau Hatta seorang menteri dan Cawapres, Juriyah bertanya lebih kritis. "Pak Hatta, dulu pasar Santa ramai, tapi sekarang sepi, karena banyaknya supermarket dan minimarket modern. Gimana Pak?”, tanyanya polos.

Kakek satu cucu ini lansung mendekat ke ibu penjual ayam seraya menjelaskan bahwa kebijakan pemberian ijin untuk supermarket dan minimarket ada di provinsi. Meski begitu, pemerintah pusat bisa melakukan revisi peraturan yang membatas laju gerak pasar modern.

"Saya Insya Allah akan melindungi pasar tradisional. Tak boleh ada lagi supermarket yang dekat dengan pemukiman dan pasar tradisional. Ini perlu penyelarasan sejumlah aturan, dan saya bersama Pak Prabowo bertekad untuk menyelamatkan pekau pasar kecil dan menengah”, papar Hatta.

Lebih jauh Mr Silver Hair-sapaan akrabnya-menjelaskan, modernisasi pasar tradisional yang kerap kali menyulitkan kembalinya pedagang lama harus diakhiri. Ia yakin bisa melakukannya bila terpilih sebagai presiden dan wakil presiden bersama Prabowo Subianto.

Mendengar jawaban Hatta, Juriyah tampak senang. Ia sehari-hari juga membaca koran, yang dibacanya sembari menunggu pembeli. “Saya yakin Pak Hatta bisa mengatasi masalah pasar yang banyak Pak. Saya doakan”, harapnya.

Belum selesai Bu Juriyah, Hatta memotong, “Bu saya paham betul problem Ibu dan semua saudara-saudara di pasar sini. Saya sama dengan ibu, berjuang dan bekerja sejak kecil. Kita harus optimis,” tutup Hatta.

Hatta ketika ditanya strateginya turun ke pasar terkait Pilpres menegaskan tak melihat hal itu sebagai sesuatu yang signifikan. “Saya ke pasar kapan saja, sebagai menteri, sebagai suami antar istri maupun sekarang yang kebetulan sebagai Cawapres. Tak ada masalah," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA