Sekitar 62 Persen Pekerja di Jepang Mau Ada Larangan Merokok di Restoran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/shoffa-a-fajriyah-1'>SHOFFA A FAJRIYAH</a>
LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH
  • Sabtu, 31 Mei 2014, 11:07 WIB
Sekitar 62 Persen Pekerja di Jepang Mau Ada Larangan Merokok di Restoran
ilustrasi/net
RMOL. Sekitar 81 persen pekerja di Jepang menginginkan pemerintah mengambil langkah tegas terkait dengan bahaya merokok.

Data ini diperoleh dari sebuah survei yang dilakukan oleh Johnson dan Johnson KK. Survei ini dirilis di Hari Anti Tembakau sedunia yang jatuh setiap tanggal 31 Mei.

Seperti dikutip media nasional Jepang, Kyodo News, hari ini (Jumat, 31/5), survei ini diikuti oleh 8.000 orang yang sebagian besar menghabiskan lebih dari separuh jam kerja mereka di dalam ruangan.

Sebagai negara konsumen rokok terbesar ketiga di dunia, atau sekitar Rp 4 miliar batang per tahun, pekerja Jepang itu berharap pemerintah bisa mengatur larangan merokok atau paling tidak dibuat ruangan khusus merokok di tempat kerja mereka.

Survei yang meliputi berbagai industri dari manufaktur, katering dan pelayanan sipil ini juga menunjukkan bahwa 62 persen pekerja mengharapkan jika ada larangan merokok tak hanya di tempat kerja tetapi juga di restoran-restoran. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA