Dipenuhi banyak bedebah
Yang merambah setiap celah
Jayabaya (lupa) meramal :
Kan muncul calon pemimpin dari era gelap
Menikam ;
Membunuh;
Mencuri;
Tak berperikemanusian
Teriak cinta negeri
Kuasai alam buat sendiri
Teriak penuh wacana (pura-pura berdasamuka)
Citanya kuasai batubara di pulau Warunadwipa
Teriak (terpaksa) anti-asing
Nusantara (nya) genting di negeri seberang
Londo berambut jagung ; Londo berambut ireng
saling gugat, saling cakar
Bertarung milyaran barang tuhan bagi rata (batubara)
Hati rakyat menatap miris dipaksa menanggung
Ribuan trilyun gobog emas negeri dipertaruhkan
Menangnya negeri menangis
Kalahnyapun negeri meringis
Jayabaya (lupa) bernubuat :
Kan muncul calon pemimpin
yang disumpah serapah tulang-tulang yang dikuburnya, dan dimaki-maki arwah yang disembunyikannya
Bergelar Rah-wo berikrar janji setia bersama seorang Ra-tih
Di Rebo Pon berwuku Sungsang
Teriaknya keras menghitamkan awan biru :
"Aku mampu pimpin jutaan rakyat (kapan)"
Nun jauh darinya ....
Berdiri tegap putri anggun berputra tunggal berani lantang berucap padanya :
"Ngelindur kau, Kapokkk... !!!"
Fahmi Habcy adalah aktivis 1998 dari Universitas Indonesia (UI), dan sejak lama menggeluti dunia sastra.
BERITA TERKAIT: