Nama Ketua KPK itu memang semakin nyaring disebut-sebut bakal digaet sebagai calon wakil presiden. Setelah sebelumnya sempat diwacanakan akan digandeng calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto, Joko Widodo juga tidak mau kalah. Bahkan, calon presiden PDI Perjuangan itu menegaskan Abraham Samad satu di antara calon kuat yang akan menjadi pendampingnya.
Mantan pimpinan KPK Erry Riyana Hardjapamekas tak mempersoalkan Abraham Samad maju dalam Pilpres yang akan digelar Juli mendatang. Karena itu hak semua warga negara.
"Semua warga punya hak untuk dilirik. Dan yang dilirik kalau memang sudah niat juga tak ada larangan," ujarnya kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Senin, 12/5).
Namun dia mengingatkan, Abraham Samad harus mundur kalau memang sejak awal sudah berniat untuk meramaikan bursa Pilpres 2014. "Kalau niatnya muncul sejak jauh-jauh hari, sebaiknya fokus dan lepas dari kewajiban lain sehingga tidak ada benturan kepentingan," tandasnya.
Sebelumnya, mantan Pimpinan KPK lainnya, M. Jasin menolak kalau sampai Abraham Samad menjadi cawapres. (Baca:
Kalau Samad Jadi Cawapres, M. Jasin Kuatir KPK akan Jadi Batu Loncatan)
"KPK harus tidak terkontaminasi dengan politik, dan iming-iming jabatan politik apalagi disaat mereka masih sedang menjabat sebagai Pimpinan KPK," tegas Jasin.
Penolakan yang sama juga disampaikan mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua. (Baca:
Ini Alasan Kenapa Abraham Samad harus Diperiksa)
"Kalau beliau (Abraham Samad) terima tawaran dari siapapun, berarti beliau seorang pengkhianat. Karena mengkhianati amanah Pansel dan Komisi III DPR yang memilihnya sebagai pimpinan KPK untuk 4 tahun," tandasnya.
Pernyataan berbeda disampaikan mantan Pimpinan KPK Haryono Umar. Dia tak keberatan kalau Abraham Samad maju sebagai calon wakil presiden. "Saya rasa bagus karena akan membawa pemerintahan yang bersih. Jadi dengan masuk eksekutif bisa langsung membenahi dari dalam," ujar Haryono. (Baca:
Haryono Umar: KPK Tidak Tergantung pada Abraham Samad)
[zul]
BERITA TERKAIT: