Padahal, di negeri jiran Malaysia, revolusi mental bukan istilah yang baru dan sudah dikenal sejak 1968.
"Jangan-jangan penggunaan istilah revolusi mental ini merupakan ekspresi kegalauan pribadi seorang Joko Widodo karena tidak memahami bagaimana pokok persoalan bangsa Indonesia ini sebenarnya," ujar aktivis Forum e-Demokrasi Jakarta, Erick Ridzky, Sabtu siang (10/5).
Padahal, kata dia, intinya adalah ingin menyampaikan agar setiap warganegara Indonesia sebagai bagian dari bangsa ini kembali menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan prinsip moralitas dan mentalitas manusia yang beragama, jujur, cerdas, profesional, dan beretika.
"Joko Widodo terjebak pada istilah yang absurd, dan bahkan terkesan ingin 'asal beda'. Inilah yang kemudian memunculkan sebuah spekulasi baru apa sebenarnya konsep perubahan mendasar Indonesia ke depan dan konkret yang ditawarkan Joko Widodo," demikian Erick.
[dem]
BERITA TERKAIT: