"Akhir-akhir ini saya sering bermimpi, dan mimpi itu selalu berulang sehingga membuat saya tersiksa Ki. Dalam mimpi itu saya lari sangat kencang menuju sebuah pintu, lalu saya dorong pintu itu dengan sekuat tenaga namun tidak dapat terbuka juga," keluh Budiono dengan mimik sedih.
Mendengar keluhan Budiono, Ki Gemblung Mangkurondo mulai memejamkan matanya sambil mengernyitkan dahi seakan mencoba menerawang untuk mencari tahu seraya melontarkan berbagai pertanyaan kepada Budiono.
"Apakah pintu itu terkunci? tanya Ki Mangkurondo.
"Tidak!" tegas Budiono.
"Apakah pintu itu sebuah benteng? selidik Ki Mangkurondo.
"Tidak juga!" jawab Budiono.
"Oooh...., barangkali pintu itu otomatis," ujar Ki Mangkurondo.
"Saya rasa tidak Ki, tapi ada tulisan dipintu," ucap Budiono.
"Apa tulisan itu...?" tanya Ki Mangkurondo lebih lanjut.
"Tulisannya TARIK Ki!!" ucap Budiono dengan lugu.
"Asem tenan....!" umpat Ki Gemblung Mangkurondo.
[***]