Dalam wawancara khusus bersama Ni Luh Putu Caosa Indryani di Hotel Shangri-La Surabaya, Jawa Timur, Sabtu lalu (5/4), SBY mengatakan dia akan tetap mempertahankan budaya politik yang diyakininya. Yaitu, tidak akan menjelek-jelekkan pihak lain.
Menurut SBY, dalam kampanye menjelang Pemilu 2014 hanya ada satu atau dua juru kampanye yang menyerang pemerintah dan Partai Demokrat. Namun, sebut SBY, semua serangan itu tidak beralasan dan mentah.
Rekaman wawancara SBY tersebut diunduh ke halaman
Youtube dan baru ditonton oleh 1.261 kali saat dipantau redaksi.
"Saya dari dulu punya budaya politik yang tidak suka mudah sekali, apalagi dengan agresif menyerang dan menjelekkan dan menyalahkan orang lain," ujar SBY.
"Biasanya orang kalau terlalu menyalahkan orang lain, tidak sadar bahwa belum tentu ia lebih baik dari orang yang dijelek-jelekkan itu," sambungnya.
SBY mengatakan, di antara serangan yang dialamatkan kepada dirinya adalah tuduhan-tuduhan bahwa selama ia berkuasa 10 tahun rakyat Indonesia dirugikan. Atau ada juga yang mengatakan Indonesia Indonesia terpuruk dibandingkan negara lain.
"Itu tidak
fair dan juga tidak jujur," jawab SBY.
Dia memberikan kesempatan kepada rakyat luas untuk menilai semua tuduhan-tuduhan miring yang dialamatkan kepadanya itu.
[zul]
BERITA TERKAIT: