Menurutnya, Din Syamsuddin bukan semata milik muhammadiyah tapi beliau adalah salah satu kader terbaik dan aset yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan zaman jika bangsa Indonesia ingin maju.
"Beliau tidak hanya akan mampu menyelesaikan urusan bangsa. Tapi saya yakin ia akan mampu menyelesaikan persoalan internasional dengan pengaruh yang dimilikinya demi memperbaiki citra Indonesia di dunia global," ujar Fahman (Minggu, 6/3).
Fahman mengungkapkan itu menanggapi pernyataan Ketua PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah periode 2008-2010, Virgo S Gohardi bahwa Din Syamsuddin tidak mungkin jadi capres/cawapres. Pasalnya, Muktamar ke-46 Muhammadiyah di Yogyakarta secara tegas memutuskan untuk tidak mengajukan capres atau cawapres pada pemilu 2014. Karena itu, dorongan agar Din maju di Pilpres mencederai keputusan Muktamar 1 abad tersebut. (Baca:
Din Syamsuddin Tidak Mungkin Jadi Capres/Cawapres)
Lebih jauh dia menjelaskan, memang sudah semestinya Muhammadiyah tidak boleh mendukung capres dan cawapres manapun. Tapi jangan lupa dalam sejarah, Muhammadiyah adalah laboratorium pencetak kader bangsa sejak berdirinya republik ini.
"Dalam Muhammadiyah kita memiliki prinsip siap memimpin dan siap dipimpin. Jika memiliki kemampuan dan dibutuhkan kita harus mendorong siapapun untuk kepentingan yang lebih besar," beber Fahman.
Tak hanya itu, Muhammadiyah memiliki konsep Indonesia berkemajuan yang salah salah cara mewujudkan itu adalah dengan mentransformasikan kader dimanapun. "Jika dalam partai politik harus disebar dimana-mana sehingga nilai-nilai positif yang dimili oleh Muhammadiyah bisa menyebar dan membumi demi terwujudnya
baldatun toyyibatun warobbun ghofur," pungkas Fahman.
[zul]
BERITA TERKAIT: