Bedah Monas Dikasih ke Asing, Pemprov DKI Lecehkan Anak Bangsa Sendiri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 03 April 2014, 19:08 WIB
Bedah Monas Dikasih ke Asing, Pemprov DKI Lecehkan Anak Bangsa Sendiri
rmol news logo Anak-anak bangsa harus malu karena dianggap tidak mampu hanya untuk membersihkan Monumen Nasional (Monas) simbol kebanggan ibukota DKI Jakarta.

Seperti diberitakan situs ini sebelumnya, pemerintah provinsi malah lebih percaya pada perusahaan asing. Pemerintah DKI Jakarta tidak memberikan apresiasi bahkan melecehkan kemampuan anak-anak muda yang sudah memiliki profesionalitas untuk melakukan aksi yang sama.

"Beri kami kesempatan untuk berbuat sesuatu demi negeri ini dengan cara kami. Jangan remehkan anak muda bangsa," tegas penggagas Aksi Pemuda Indonesia Peduli untuk Bersih, Revilino, saat jumpa pers di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Kamis siang (3/4), seperti tertera dalam rilis.

Sebagaimana diberitakan Selasa lalu (1/4), Federasi Olahraga Aksi Seluruh Indonesia atau Foraksi, bertekad ikut membersihkan Tugu Monas karena memang profesional dan memiliki keahlian yang dibutuhkan.

"Kami bukan coba-coba, dan kami memiliki kelebihan tersendiri dibanding kalau pekerjaaan ini dilakukan oleh tenaga asing,” kata Revi, didampingi Hendry C. Wijaya selaku Sekjen Foraksi, dalam kesempatan yang sama.

Dia sesalkan, setelah tahun 1992 Monas dibersihkan oleh perusahaan Jerman, tidak ada tenaga Indonesia diberi kepercayaan membersihkan Monas. Revi kemudian menunjukkan bukti foto-foto gedung tinggi yang sudah pernah dibersihkan komunitasnya dengan standar internasional.

Secara kelembagaan, pekerjaan ini sedianya hendak dilakukan oleh Foraksi, namun di dalamnya terdapat tenaga-tenaga profesional, antara lain Indorope, sebuah perusahaan yang bergerak khusus dalam bidang Rope Access Services and Trainings  dan Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia (Apklindo) serta  ARAI atau Asosiasi Rope Access Indonesia yang spesialis bekerja di ketinggian.

"Asal tahu saja, bahwa semua peralatan yang dimiliki oleh perusahaan Jerman itu, kami juga sudah punya," tegas Hendry.

Yang membuat mereka lebih kecewa, Wakil Gubernur DKI sama sekali tidak bicara langsung dengan pihak Foraksi agar dapat mengetahui kelayakannya untuk mengerjakan pembersihan Monas ini.

Sebetulnya sudah disepakati ada kerjasama antara Foraksi dengan pihak Kaercher.  Namun keesokan harinya Wagub langsung memutuskan memilih Kaercher untuk melakukan pembersihan Monas ini.

Staf Khusus Kemenpora, Heru Nugroho,  yang dipercaya oleh Foraksi menjadi Team Leader kegiatan ini, menambahkan,  semua dana yang digunakan murni dari perusahaan BUMN melalui  CSR tanpa promosi dan embel-embel apapun. Kalau memang Pemprov DKI sengaja melecehkan kemampuan anak-anak muda ini dan bahkan lebih percaya pada perusahaan asing, ia sangat menyayangkannya.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA