Rata-rata Pembunuhan Perempuan di Jakarta karena Putus Cinta dan Menolak Diajak Kencan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Senin, 31 Maret 2014, 08:11 WIB
Rata-rata Pembunuhan Perempuan di Jakarta karena Putus Cinta dan Menolak Diajak Kencan
ilustrasi/net
rmol news logo . Ada motif yang berbeda-beda dalam 17 kasus pembunuhan perempuan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Motif itu mulai dari masalah ekonomi, hingga karena cemburu buta.

"Tapi umumnya disebabkan hal sepele yang tidak masuk akal, yakni diputus cinta dan menolak diajak kencan," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Senin, 31/3).

Neta pun mendesak Polda Metro Jaya untuk bekerja lebih keras lagi untuk mengungkap kasus ini. Sebab dari 17 kasus pembunuhan terhadap perempuan 9 di antaranya belum terungkap dan pelakunya masih bebas berkeliaran.

"Selain itu ada empat korban tidak bisa dikenali karena tanpa identitas," ungkap Neta.

Data yang dihimpun IPW dari Januari hingga Maret 2014, urai Neta, ada 17 perempuan dibunuh di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Perinciannya, Januari ada lima perempuan yang dibunuh, Februari ada dua, dan Maret meningkat menjadi 10 perempuan yang dibunuh. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA