Faktanya, peluang kedua tokoh gaek dari Golkar ini sama sekali tidak diperhitungkan sebagai pendamping Jokowi.
Kalangan elit PDI Perjuangan menilai kedua tokoh Golkar ini hanya bermain-main dengan maksud utama menekan Aburizal Bakrie yang sekarang sedang terpojok menyusul "skandal Teddy Bear di Maladewa".
Di luar itu, baik Akbar maupun JK diyakini tidak akan memberikan sumbangan berarti untuk kemenangan Jokowi.
Era Akbar Tandjung sudah berakhir. Ia dianggap hanya seorang petarung kesepian. Mendorong-dorong Akbar mendampingi Jokowi sungguh memprihatinkan.
Begitu juga dengan JK. Selama ini para pendukung JK kerap menyatakan bahwa JK memiliki dukungan yang sangat besar di kawasan timur Indonesia. Tetapi faktanya, bahkan di kampung halamannya di Sulawesi Selatan saja JK kalah dalam pemilihan presiden 2009.
Belum lagi, Akbar Tandjung dan JK adalah mantan ketua umum partai politik yang pernah menzalimi Mega dan PDIP untuk waktu yang cukup panjang, sepanjang Orde Baru berkuasa.
[dem]
BERITA TERKAIT: