Puisi Santun Prabowo Dipastikan untuk Mega dan Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 24 Maret 2014, 08:24 WIB
rmol news logo Puisi tentang kesantunan yang disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam kampanye akbar di Gelora Bung Karno, kemarin (Minggu, 23/3) dipastikan untuk Megawati Soekarnoputri dan calon presiden PDI Perjuangan Joko WIdodo.

Dalam puisi itu Prabowo misalnya mengatakan, jangan pilih capres boneka, dan yang suka ingkar janji.

"Prabowo nggak harus bilang ditujukan kepada Jokowi, tapi orang sudah paham maksudnya kesitu," jelas pengamat komunikasi politik Tjipta Lesmana dalam talkshow di TVOne pagi ini.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon membantah pihaknya menyerang kelompok tertentu.

"Kalau ada yang merasa tertonjok, kami mohon maaf. Pak Prabowo itu memang kalau bicara terus terang, tidak ada tedeng aling-aling. Straight to the point. Jadi biasa saja," jelas Fadli.

Menurutnya, Prabowo menyampaikan itu hanya memotret keadaan.  "Misalnya pemimpin kurang bertanggung jawab, calon presiden boneka, janji yang diingkari,  merampok dengan santun. Nggak ada fitnah disitu," tegasnya.

Pada acara yang sama, politikus PDIP Eva Sundari hanya mengelus dada mendengar capresnya disebut boneka.

"Kita ngelus dada saja. Tapi tidak ada pelanggaran hukum yang kita lakukan. Tapi biarlah itu urusan rumah tangga masing-masing," ucap Eva seraya memastikan PDIP tidak akan terpengaruh dengan gendang partai lain karena akan terus berjuang untuk memenangkan Pemilu. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA