"Akan sangat bermanfaat sekali bila diaktifkan dengan mengadakan majlis taklim atau aktifitas keagamaan yang melibatkan banyak masyarakat," jelas caleg DPR RI Dapil Jabar X, Wardatun Na'im, Minggu, (23/3).
Dia menjelaskan, majlis taklim adalah produk budaya khas Indonesia. Penyebutannya hanya di Indonesia. "Jadi ini produk kita," imbuhnya.
Di negara lain penyebutannya halaqah, ada juga yang menggunakan kata lain. Tapi, jelas Wardatun, majlis taklim tampil beda. Nilai keindonesiaannya sangat kental. Didalamnya ada ceramah. Ada juga kegiatan yasinan, tahlil, shalawat, bahkan santunan untuk kaum dhuafa. Semuanya menunjukkan hakekat manusia sebagai makhluk sosial.
Menurutnya, lewat kegiatan majlis taklim, masjid bisa digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar. Karena ketika aktivitas masjid ramai, masyarakat sekitar pasti akan menggelar dagangan di sekitarnya. Ada yang berjualan makanan, minuman, pakaian muslim, dan aksesoris ibadah.
"Kalau penceramahnya alim ulama, pasti yang datang memenuhi masjid bisa ribuan jumlahnya," papar Caleg PPP nomor urut dua ini.
Mereka yang mendatangi kegiatan di masjid, apalagi beramai-ramai, pasti membawa uang. "Tidak mungkin mereka tidak belanja," papar Wardatun.
Kalau yang datang seribu orang, masing-masing membawa seratus ribu rupiah, maka sudah ada perputaran uang hingga Rp 100 juta rupiah. "Jadi tujuannya adalah membangun kebersamaan, membangkitkan perekonomian. Dan tentu saja membangkitkan perekonomian," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: