Pramono menegaskan, seluruh warga negara Indonesia yang memberikan dharma bakti kepada bangsa dan negaranya layak diabadikan dalam penamaan KRI.
3 MRLF yang baru dibeli Angkatan Laut rencananya masing-masing akan dinamakan KRI Bung Tomo, KRI Usman Harun, dan KRI John Lie.
John Lie yang bernama lengkap John Lie Tjeng Tjoan, dan kemudian berganti nama menjadi Jahja Daniel Dharma, adalah Laksaman Angkatan Laut, warga negara keturunan Tionghoa yang mendapat gelar pahlawan nasional serta Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 November 2009.
Pria yang dijuluki the black speed boat ini pensiun pada tahun 1967 sebagai Laksamana Angkatan Laut berbintang dua.
Dalam rilisnya (Jumat, 28/2), Pranomo menegaskan, latar belakang suku dan agama bukan alasan dalam menilai kepahlawananan sesorang. Dalam pandangannya, John Lie adalah contoh bagaimana seseorang yang bahkan dari keluarga kaya-minoritas memutuskan untuk bergabung dengan Angkatan Laut untuk menumpas kelompok separatis Maluku demi mempertahankan eksistensi Republik.
"Nama beliau sangat pantas diabadikan sebagai salah satu nama KRI," jelas Edhie, yang mengungkapkan itu setelah selesai melakukan pendidikan politik dalam acara temu kader di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Lebih jauh, capres Konvensi Demokrat ini berharap penamaan John Lie sebagai nama salah satu KRI, dapat memberikan contoh dan motivasi kepada seluruh warga Indonesia akan kecintaan dan pengorbaan sesorang demi mempertahankan kesatuan bangsa dan negara.
[zul]
BERITA TERKAIT: